Jokowi: Lurah Warakas Itu Shock
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menganggap keberatan Lurah Warakas, Mulyadi terhadap kebijakan Pemprov DKI
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menganggap keberatan Lurah Warakas, Mulyadi terhadap kebijakan Pemprov DKI Jakarta melaksanakan seleksi dan promosi Lurah dan Camat adalah suatu keterkejutan. Pasalnya, kebijakan seleksi dan promosi terbuka atau sering disebut lelang jabatan merupakan suatu hal yang baru disebuah kota.
"Lurah Warakas, ga apa-apa, biasa, dalam sebuah tradisi baru ada yang shock terkejut kaget itu biasa," kata pria yang akrab Jokowi di Lokasi Binaan Makasar, Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2013).
Jokowi menjelaskan bahwa jika ada lurah atau camat yang menentang kebijakan lelang jabatan itu dianggap belum siap bersaing saja. Terlebih, para lurah dan camat itu sudah lama menempati posisi itu.
"Tapi kalau uji kompetensi, seleksi dan pormosi terbuka ada yang menentang, ya menurut saya mereka itu ga siap untuk bekerja," kata Jokowi.
Kemudian, mantan Wali Kota Surakarta itu menegaskan bahwa kalau ada yang tidak mau ikut lelang jabatan dikarenakan mereka sudah nyaman dengan jabatan yang mereka miliki saat ini.
"Mereka udah terlalu enak dengan zona nyaman, ga mau diusik," tegasnya.
Kedepan, Jokowi berencana mengevaluasi kebijakan Pemprov DKI mengenai lelang jabatan tersebut. Hal ini dilakukan agar kedepan kebijakan Pemprov DKI lebih baik lagi.
"Ini kan untuk evaluasi, ini cara saya biar tahu," ujarnya.