Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yenny Wahid: Perbudakan Potret Kemiskinan

Terbongkarnya kasus perbudakan di pabrik pembuatan kuali Sepatan, Tangerang, Banten, sungguh memilukan.

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Yenny Wahid: Perbudakan Potret Kemiskinan
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Buruh pabrik industri pengolahan limbah menjadi perangkat aluminium terlihat saat rilis di Polres Kota Tangerang, Sabtu (4/5/2013). Polres Kota Tangerang dan Kontras menggerebek serta membebaskan 34 buruh yang disekap di pabrik wajan di Kampung Bayur Opak RT 03 RW 06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO 

Tribunnews.com, Tangerang - Terbongkarnya kasus perbudakan di pabrik pembuatan kuali  Sepatan, Tangerang, Banten, sungguh memilukan.
Selain tak mendapat gaji sejak 6 bulan lalu, 20-an pekerja yang kebanyakan asal Jabar dan Lampung ini juga sering mendpt kekerasan dan menempati tempat tnggal tak manusiawi.
"Inilah wajah kemiskinan negeri kita dan apatisme negara," tegas Yenny Zannuba Wahid, puteri kedua KH. Abdurrahman Wahid di Jakarta,  Senin (6/5/2013).

Direktur the Wahid Institute ini menegaskan, jika pemerintah daerah serius menyejahterakan dan mengatasi kemiskinan, rasanya pekerja yang berasal dari kampung-kampung ini tidak akan mau mencari pekerjaan jauh-jauh apalagi dengan gaji di bawah layak.

"Saya juga mendengar bahwa peristiwa ini terjadi karena aparat di sana lumpuh. Laporan investigasi Komnas HAM menyatakan, aparat tahu tapi sengaja dibiarkan karena telah menerima pemberian dari pemilik pabrik," tegasnya.

Ini saatnya pemerintah pusat dan daerah betul-betul serius melaksanakan program-program kerakyatan, meminimalisir korupsi, dan turun ke bawah. "Tirulah cara Jokowi memimpin dan melihat persoalan. Juga pemimpin lokal lain di negeri ini yang inspiratif di negeri ini," terangnya memberi contoh.

Yenny juga mengapresiasi langkah korban dan pihak-pihak yang berani melaporkan kasus ini ke lembaga yang concern seperti Komnas HAM dan Kontras. Masyarakat juga dimintanya terus membangun kepedulian dari bawah agar masalah-masalah semacam ini tak terulang. Fungsi tokoh agama di masing-masing daerah penting juga untuk ikut merespon maslah2 kemiskinan struktural ini.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas