Kereta INKA Terbakar di Stasiun Tangerang
Satu gerbong KRL milik PT INKA, terbakar di Stasiun Tangerang (Pasar Anyar), Jumat (10/5/2013) malam.
![Kereta INKA Terbakar di Stasiun Tangerang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130327_KRL_Ekonomi_Bogor-Jakarta_3796.jpg)
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Valentino Verry
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Satu gerbong kereta rel listrik (KRL) milik PT Industri Kereta Api (INKA), terbakar di Stasiun Tangerang (Pasar Anyar), Jumat (10/5/2013) malam.
Kereta jurusan Stasiun Duri-Tangerang, terbakar akibat korsleting listrik pantograf (aliran listrik KRL).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Wartakotalive.com (Tribunnews.com Network), kebakaran terjadi pukul 18.30 WIB, dan bisa dipadamkan satu jam kemudian, di gerbong K3.1.11.13 commuter line jurusan Stasiun Duri-Tangerang. Kebakaran diduga akibat korsleting aliran listrik pasca-guyuran hujan.
"Terjadi setelah hujan turun, mesin sempat dinyalakan, namun muncul percikan dan timbul ledakan," ucap Suhada, Kepala Stasiun Tangerang.
Api pun berkobar besar di dalam gerbong tiga, persis di atas kabel pantograf yang korslet. Api membakar seluruh bangku yang berjumlah enam baris, serta lantai gerbong. Saat kejadian, tidak ada penumpang.
"Tidak ada penumpang, sebab ini kereta terakhir yang tengah parkir di jalur dua, untuk besok beroperasi," jelas Suhada.
Akibat kobaran api, warga di Pasar Anyar panik. Sebagian dari mereka coba memadamkan api dengan peralatan seadanya. Warga sekitar berhasil memadamkan api, sehingga hanya satu gerbong yang terbakar, dan tidak menyambar ke gerbong lainnya.
Menurut Suhada, putusnya kabel jalur atas pada jalur dua commuter line, tidak akan berpengaruh pada jadwal keberangkatan commuter lane Sabtu pagi.
"Malam ini segera diperbaiki oleh petugas listrik kami. Besok dipastikan selesai," ujarnya.
Menurut Suhada, KRL PT INKA belum diserahkan secara resmi kepada PT KAI.
"Uji coba sudah, namun belum diserahkan. Hingga beroperasinya kini, PT INKA masih terus mendampingi commuter line-nya," paparnya. (*)