Daripada Dibongkar Satpol PP, Warga Waduk Pluit Bongkar Sendiri Rumahnya
Warga Waduk Pluit bahu-membahu mempreteli dinding rumah mereka yang terbuat dari triplek.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnws.com, Jakarta - Warga Waduk Pluit bahu-membahu mempreteli dinding rumah mereka yang terbuat dari triplek. Lima rumah yang berada di bantaran Waduk Pluit dibongkar pemiliknya sendiri.
Sejak pukul 06.30 pemilik rumah RT 19 RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara, membongkar rumah yang berada di bantaran waduk. Dibantu warga lainnya mereka membongkar lima rumah dengan cara manual, mencopot dinding yang dibuat dari triplek, lalu memotong-motong kayu menjadi bagian kecil yang berguna sebagai fondasi rumah.
"Sebenarnya kita sudah dikasih waktu sampai kemarin. Makanya kami bongkar pagi ini. Daripada yang bongkar Satpol PP, kita masih bisa bongkar sendiri," kata Rangonglah Masonglah, salah satu warga yang rumahnya digusur, Jumat (24/5/2013).
Sebelum membongkar rumah, para penghuni mengeluarkan harta benda mereka terlebih dahulu dan menaruhnya di depan rumah. Ada kasur, baju, tas bahkan televisi. Ada juga yang ditaruh di truk sedang bak terbuka agar langsung dapat dipindahkan.
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta memindahkan warga ke rumah susun Muara Baru. Tidak semua bersedia pindah ke rusun. Ada yang lebih senang mencari rumah kontrakan lain.
"Saya tidak suka tinggal di Rusun, lebih enak tinggal di rumah. Sementara menumpang keluarga di Sunter, baru nanti cari kontrakan," kata Tuti Ayuningsih, salah seorang warga yang rumahnya dibongkar.
Sementara, mereka yang pindah ke rumah susun mengaku tidak memiliki pilihan. Mereka tidak tahu akan tinggal di mana setelah rumah yang ditempati bertahun-tahun dibongkar. Di rumah susun Muara Baru, mereka hanya mendapat unit rumah saja, tanpa fasilitas.
"Saya dapat di lantai lima. Barang-barang bawa sendiri, jadi hanya rumah tok. Belum termasuk air, TV, kasur. Listriknya pake voucher," ujar Rangonglah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.