Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tito Kei Telanjur Beli Atribut Kampanye Caleg

Adik kandung tokoh pemuda asal Pulau Kei, Maluku, John Kei itu bergabung dengan partai berlambang matahari

Penulis: Y Gustaman
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tito Kei Telanjur Beli Atribut Kampanye Caleg
TRIBUNNEWS/DOMU D AMBARITA
Ayah Tito Kei, Paulinus Refra (80) memperlihatkan foto anaknya, Franciskus Refra alias Tito Kei yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) bersama Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, di kediaman korban di Perumahan Titian Raya Indah, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2013). Tito yang merupakan adik kandung John Kei tewas ditembak orang tak dikenal pada Jumat (31/5/2013) malam. TRIBUNNEWS/DOMU D AMBARITA 

SENYUMAN tipis, dua bibir terkatup, dengan sorot mata memandang ke depan. Laki-laki ubanan di samping kanannya tersenyum lebar, gigi putihnya terlihat. Keduanya mengenakan jas biru berlogo matahari bintang bertulis PAN.

Itulah foto headshot Franciskus Refra alias Tito Kei dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa. Potret diambil di ruangan besar berlatar belakang bender dan umbul-umbul partai.

"Sini bung, tolong foto saya," ujar Paulinus Refra (80 tahun) kepada Tribunnews.com di rumah duka Tito, Sabtu (1/6/2013) dini hari. Tribun baru saja masuk ke ruang utama kediaman keluarga Tito, memotret foto-foto semasa hidup yang dipajang di dinding, serta foto diri di atas meja, tempat penyambutan jenazah.

Pagi yang dingin itu, Paulinus dan kerabat menanti jenazah putra bungsunya, Tito yang sedang diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta usai tewas ditembak orang tak dikenal, Jumat (31/5/2013) malam. Kemudian Paulinus mengajak Tribun ke rumah persis di sebelah kiri rumah Tito.

"Rumah ini baru dibeli Tito," kata Paulinus.

Paul, sapaan Paulinus Refra, memegangi bingkai foto Tito dan Hatta. "Tito caleg PAN," ujar Paulinus.

"Betul dia Caleg PAN nomor urut dua untuk DPR RI dari Dapil Papua Barat," ujar Cosmas Refra, sepupu sekaligus teman sekantor Tito, sesama pengacara.

Berita Rekomendasi

Mungkin orang tak menyangka jejak Tito dalam dunia politik, khususnya di PAN sudah tergolong lama. Adik kandung tokoh pemuda asal Pulau Kei, Maluku, John Kei itu bergabung dengan partai berlambang matahari terbit era pucuk pimpinan dipegang Sutrisno Bachir, Ketua Umum PAN yang mengantarkan Amien Rais menjadi calon presiden tahun 2004 namun gagal.

Yusuf bercerita jauh sebelum Pemilu 2009, keponakannya itu sudah bergabung ke PAN. Ia tak bisa memastikan di tahun berapa tepatnya Tito masuk. Satu hal yang diingatnya, Tito kerap datang ke rumah Sutrisno di Pondok Indah.

"Tiap pengajian di rumah Pak Sutrisno Bahir, Ketua Umum PAN waktu itu, beliau selalu datang. Tapi baru tahun ini mencalonkan diri sebagai calon legislatif di PAN," tutur Yusuf Kabakoran, paman Tito, di rumah duka, Minggu (2/6/2013).

Yusuf mengaku, Tito orang yang hangat dengan keluarga dan sangat perhatian. Prinsip hidupnya konsisten terhadap siapa pun. Satu hal yang paling tak disukainya adalah jika mendapatkan orang atau teman-temannya berbohong.

Bukan tanpa alasan Tito yang juga sehari-hari sebagai pengacara memutuskan terjun sebagai caleg. Keyakinannya sudah mengkristal untuk maju mencalonkan diri sejak 2010. Cerita itu datang dari pengacara di kantor hukumnya bekerja, Tofik Y Chandra.

Untuk urusan pencalonan anggota DPR RI, Tofik menjadi tempat bertukar pikiran. Bahkan, untuk pengurusan administrasi dan mondar mandir ke Komisi Pemilihan Umum untuk memastikan berkasnya memenuhi syarat Tofik yang menemani Tito.

"Pak Tito bergabung di PAN dari tahun 2006. Tetapi untuk masuk politik praktis untuk pencalegan pada Pemilu 2014 ini. Beliau sudah terdaftar di KPU daerah pemilihan Papua Barat nomor urut dua," cerita Tofik.

Beberapa minggu belakangan, Tofik mengaku sempat ikut sibuk membantu Tito. Terakhir kali mengantar Tito ke KPU pada Kamis pekan lalu. Sebelumnya, ketika komisioner KPU melantik 80 komisioner KPUD dari 16 provinsi di Hotel Borobudur berapa waktu lalu.

Majunya Tito di dapil Papua Barat, menurut Tofik, karena memang permintaan banyak warga Pulau Kei yang tinggal di sana. Bahkan, komunikasi intensif antara Tito dan konstituen di Papua Barat sudah berlangsung cukup intensif.

"Kebetulan beliau diminta masyarakat Kei yang banyak berdiam di Papua Barat sana. Yang meminta masyarakat. Saya enggak tahu pasti apakah beliau mencalonkan diminta partai untuk daerah sana atau tidak," terangnya.

Dalam proses pendaftaran caleg, Tofik menjadi temannya berdiskusi. Hasil obrolan itu menjelaskan bahwa Tito memiliki harapan besar untuk jadi caleg. Selain ingin duduk sebagai anggota dewan, paling utama membawa aspirasi warga Papua Barat.

"Ketika niatnya maju disampaikan, kita sebagai teman kita support. Sampai hari Kamis kemarin saya masih ikut urus. Apa yang bisa kita lakukan, dan upaya terus dipersiapakan," tambahnya, "bahkan kaos sudah pesan, kartu nama sudah pesan, stiker sudah rancang."

Keseriusan Tito memenangkan Pemilu Legislatif 2014 dapil Papua Barat dari PAN juga sudah diproyeksikan dengan matang. Salah satunya membentuk tim sukses pemenangan, meski baru sebatas komunikasi, tetapi sangat intensif.

Saking sibuknya Tito mengurus pencalegan, sejumlah pekerjaan di kantor agak dinomorduakannya. Tapi Tofik memaklumi Tito. Ia tahu Tito adalah tipe orang yang fokus untuk mengerjakan sesuatu.

"Dia abaikan kantor. Dia bahkan sering bertemu dengan masyarakat di Papua," katanya lagi.

Rencananya, Agustus nanti Tito terbang menemui konstituen warga Kei di Papua Barat. Tapi nasib berkata lain. Tito meninggal Jumat pekan lalu pukul 20.00 WIB ketika bermain domino di warung kopi mili Rastim (71). Rastim juga tewas ditembak orang tak dikenal.

"Komunikasi sudah jalan terus. Orang Papua sudah ketemu di Jakarta. Dan beliau cukup yakin. Sampai terakhir kemarin mengobrol dengannya, dia bisa meyakinkan akan mendapat satu kursi PAN dari Papua Barat," ucapnya. (tribunnews/domu d ambarita/yogi gustaman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas