TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ende (30) korban penculikan, penyekapan dan penganiayaan yang dilakukan oleh 14 orang komplotan di villa gelatik Jl Gandamanah RT 03/12 desa Tugu Selatan kec Cisarua, Kab Bogor, Jabar mengaku sangat trauma dengan kejadian yang dialaminya.

Ende yang juga bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah bank ini tidak menyangka jika niatan awalnya untuk membantu komplotan pelaku yang juga pemilik rental untuk mencari keberadaan wanita bernama Pipit yang menggadaikan mobil rental pelaku honda jazz pada dirinya berujung pada penyekapan selama 5 hari.

"Awalnya niatan saya ini hanya mau membantu mereka (pelaku) mencari Pipit. Tapi saya juga bingung kenapa malah saya yang dianiaya, dan disekap. Sampai saya babak belur," ujar Ende, Selasa (11/6/2013) di Mapolda Metro Jaya.

Ende mengatakan awalnya dia bertemu dengan komplotan penculik pada Senin (3/6/2013) pukul 23.00 wib di SPBU Kampung Dua Kranji, Kota Bekasi dengan maksud memancing keberadaan Pipit. Namun Pipit tidak ditemukan.

Dan malahan, Ende diculik atas perintah tersangka Jul yang masih DPO. Ende diculik lantaran dianggap bekerjasama dengan seorang bernama Pipit penyewa mobil rental dan khotib yang juga korban penculikan.

"Saya dibawa ke kontrakan, diborgol, ditendang, dipukul. Kepala saya juga dipukul pakai batako. Diancam mau dibunuh. Wah pokoknya babak belur semua, pingsan," ujar Ende.

Bahkan akibat kejadian itu, Ende mengaku masih merasa syok dan kepalanya masih terasa sakit serta pusing karena efek benturan batako.

"Mereka ini (pelaku) sangat kejam. Beruntung saya bisa bebas dalam keadaan hidup. Mereka masih muda-muda tapi kelakuannya sadis," kata Ende.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Polres Bekasi Kabupaten berhasil membebaskan 8 warga Bekasi yang disekap, diculik dan diperas harta bendanya oleh komplotan penculik sebanyak 14 orang.