Warga Rusun Diminta Terbuka, Ahok Jamin tak Ada Pengusiran
Basuki Tjahja Purnama menegaskan agar penghuni rusun lainnya tidak takut melaporkan kejadian seperti apa yang dialami Rinaldi apa adanya.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait dugaan penganiayaan yang dialami Rinaldi (47), penghuni Rusunawa Pulogebang, oleh petugas keamanan, tenaga kebersihan dan pengelola rusun, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama yang akrab di sapa Ahok, menegaskan agar penghuni rusun lainnya tidak takut melaporkan kejadian tersebut seperti apa adanya.
Menurutnya bagi saksi yang melihat langsung untuk terbuka. Dirinya pun menjamin tidak akan ada pengusiran bila mereka bercerita apa adanya.
Dalam penganiayaan yang terjadi pada Selasa (11/6/2013) malam, sejumlah penghuni rusun yang mengaku mengetahui peristiwa tersebut, merasa takut untuk mengutarakan kejadian yang sebenarnya.
Mereka merasa trauma setelah melihat kejadian yang menimpa pasangan Rinaldi dan Suhartati di unit rusunnya. Pasalnya paska kejadian pun mereka mendapat ancaman dari oknum yang mengatakan kalau macam-macam lagi mereka akan di usir seperti Rinaldi dan Suhartati.
"Kami jamin kalau ada yang macam-macam. Tapi kalau mereka nggak berani ngaku repot juga kan," kata Ahok usai memberikan piala kejuaraan berkuda Wagub Provinsi DKI Cup, di Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (15/6/2013) kemarin.
Menurutnya, justru warga harus menceritakan apa adanya secara terbuka agar dapat menjelaskan permasalahan yang terjadi secara sebenar-benarnya.
Sementara terkait proses aduan yang dilakukan oleh Rinaldi ke Polisi, Ahok menyarankan agar mereka melakukan visum, sehingga bila memang terjadi ada penganiayaan dapat di buktikan.
"Kalau warga yang dianiaya itu segerelah melakukan visum, karena kan supaya ada buktinya mana. Kalau memang sudah di urus oleh pihak kepolisian ya kita serahkan saja prosenya ke polisi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rinaldi mengaku dikeroyok petugas keamanan, tenaga kebersihan dan pengelola Rusun Pulogebang.
Penghuni Rusunawa Blok B lantai I No 6 itu dianiaya oknum pengelola lantaran dalam satu bulan terakhir, beberapa warga korban banjir Penjaringan yang direlokasi di Rusunawa Pulogebang pada awal 2013 lalu itu, gencar menyampaikan adanya dugaan jual-beli unit Rusunawa Pulogebang.
Dugaan itu pun telah mereka laporkan kepada Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau Rusunawa Pulogebang, pekan lalu.