50 Sopir Angkot Ikut Sosialisasi Terminal Pulogebang
Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sosialisasi operasional Terminal Pulogebang
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sosialisasi operasional Terminal Pulogebang yang rencananya akan disinggahi angkutan umum KWK 01 Jurusan Tanjung Priok-Cilincing. Uji coba tersebut akan dilakukan selama bulan Juni.
Sekitar 50 sopir angkot mengikuti sosialisai yang diadakan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Pulogebang Tiodor Sianturi.
Selain sosialisai sopir tersebut juga diberi arahan oleh Dewan Transportasi Azas Tigor Nainggolan, dan Pengamat Sosiolog UI Amsar A Dulmana. Usai mendengarkan sosialisai, supir angkutan tersebut melakukan simulasi tata cara menaikan dan menurunkan penumpang di peron Terminal Pulogebang.
Nantinya para penumpang yang turun tidak boleh sembarang menyebrang, melainkan harus melewati lantai bawah untuk menaik angkutan umum lain diperon penaikan penumpang.
"Jadi nanti bapak ketika terminal ini sudah dioperasionalkan setelah masuk terminal penumpang harus diturunkan di peron," ujar petugas Dishub saat melakukan simulasi, Rabu (19/6/2013).
"Terus kalau masuk peron kita harus bayar berapa pak? Soalnya kalau di Jakarta Utara masuk peron itu kita mesti bayar," celetuk salah seorang supir.
Petugas tersebut pun menerangkan setiap angkutan dalam kota yang masuk ke peron tidak dikenakan biaya.
"Jadi peron itu lajur atau kita simpelkan lorong keberangkatan, untuk menaikan peronnya ada disebrang tetapi penumpang harus melewati basement," jawabnya.
Sementara itu Kepala UPT Terminal Pulogebang, Tiodor Sianturi mengatakan tujuan dilakukan sosialisai persiapan dan pengoperasian angkutan umum di Terminal
"Saya lihat perilaku mereka (Supir angkot) belum optimal menempatkan sampah, menjaga kebersihan, kemudia tidak merokok di Terminal oleh karena itu kami mengundang menyadarkan mereka sebagai manusia sebagai mahluk sosial," ujar Tiodor.
Tiodor mengatakan sehingga ketika terminal ini telah beroperasional secara optimal, para sopir tersebut dapat menjaga kebersihan lingkungan terminal nantinya.
"Sehingga tercipta kesadaran mereka akan terminal dan kesadaran mereka sebagai supir," ujarnya.
Berdasarkan data statistik terdapat empat trayek angkutan dalam kota yang telah mengikuti sistem ujicoba trayek di Terminal Pulogebang, ada empat trayek angkot di Jakarta Timur yang telah mencicipi terminal tersebut :
-Trayek T 22 jurusan Pulogadung-Pulogebang yang melewati kawasan Rawa Kuning.
-Trayek Kwk 25 Rawamangun-Pulogebang.
-Trayek Kwk 29 Pulogadung pulogebang yang melewatil kawasan Palad.
Kemudian angkutan APB (Angkutan Pengganti Bajai) JT 03
-TransJakarta Koridor 11 Jurusan Pulogebang-Kp Melayu.