Warga Tanah Tinggi Gotong Royong Bangun Kampung Deret
Penataan kampung deret di wilayah Jalan Tanah Tinggi RT 14 RW 01, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2013) sudah 60 persen
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Bintang Pradewo
Tribunnews.com, Jakarta - Penataan kampung atau sering disebut kampung deret di wilayah Jalan Tanah Tinggi RT 14 RW 01, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2013) sudah 60 persen tahap pembangunan. Sebanyak 30 rumah di kawasan tersebut sudah berdiri kokoh, namun memang belum bisa ditempati.
"Pembangunan penataan kampung di Tanah Tinggi ini sudah 60 persen," kata Yahya, Ketua RT 14 RW 01 Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2013).
Yahya menjelaskan dari 85 Kepala Keluarga yang tinggal di wilayah itu sudah 30 rumah yang sudah berdiri kokoh dari bahan bangunan yang disediakan oleh Pemprov DKI bekerjasama dengan Coorporate Social Responsibility (CSR) Agung Podomoro.
"Ini kerjanya cepet, kan kita Mei baru mulai pembangunan," kata Yahya.
Yahya menambahkan bahwa semua warga ikut bergotong royong membantu menyelesaikan proyek penataan kampung di Tanah Tinggi. Hal ini dilakukan agat para pekerja dari CSR mencapai target penyelesaian kampung deret.
"Warga di sini semua pada bantu, baik yang laki-laki dan wanita. Kalau tugas ibu-ibu kadang menyiapkan makanan bagi para pekerja," katanya.
Pantauan Warta Kota, beberapa rumah di wilayah tersebut sudah ada beberapa yang sudah dipasangi genteng berwarna hijau. Tak hanya itu, ada pula rumah yang dibangun bertingkat dua.
"Ini kemarin karena terkena musibah kebakaran, jadinya yang diprioritaskan terlebih dahulu," kata Yahya.
Para pekerja yang membangun kampung deret, menurut Yahya sudah mulai bekerja pada pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Mereka semua dengan membanting tulang mengerjakan proyek percontohan Pemprov DKI terkait kampung deret.
"Masyarakat membantuin semua, jadi pekerja merasa terbantukan dan semua menjadi lancar," kata Yahya.
Menurut Yahya, program kampung deret yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sangat banyak membantu warganya. Pasalnya, tampa mengeluarkan dana sepeser pun, warga bisa membangun kembali rumahnya yang telah habis dilalap si Jago Merah pada bulan April 2013 lalu.
"Masyarakat sangat senang dan bangga karena mendapatkan bantuan dari pak Jokowi. Soalnya ga ngeluarin duit sepeser pun," kata Yahya.
Para pemuda maupun orang dewasa begitu antusias untuk membantu juru bangunan yang mengerjakan pekerjaannya. Mulai dari menurunkan batu dan semen dari truk, melakukan penyemenan dinding serta pengecoran pondasi. Truk yang membawa bahan-bahan pembangunan datang setiap dua hari sekali.
Saat ini pembangunan kampung deret sudah mulai terlihat, sejak Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meletakan batu pertama di lokasi pada 2 Mei lalu. Fondasi rumah yang terbuat dari batu bata yang di semen sudah mulai berdiri di sebuah gang berukuran sekitar dua meter ini.
Sebagian rumah juga sudah ada gentengnya. Di depan bagian rumah masih terdapat tumpukan semen, serta batu bata yang akan digunakan untuk membangun kampung deret setiap harinya. Sudah 30 rumah yang terlihat sedang dikerjakan.
Rencananya, di kawasan ini akan di bangun 45 unit rumah dari 85 warga yang tercatat sebagai warga RT 14. Dari 45 rumah ini ada dua klasifikasi. Dimana untuk warga yang memiliki tanah kurang dari 50 meter akan dibangun rumah tingkat. Sementara warga yang tanahnya lebih dari 50 meter hanya akan dibangun satu tingkat.
Pembangunan kampung deret ini di targetkan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan. Dengan jumlah pekerja 50 orang, dibantu masyarakat sekitar, hal tersebut sangat mungkin untuk di realisasikan.
"Warga di sini juga selalu membantu, biar cepat selesai pengerjaannya. Mau hari biasa, mau hari libur, tetap kita kerjakan, dari pagi sampai jam 17.00," kata Yahya.
Sementara itu, Mustamir (58), warga RT 14 RW 01 mengaku senang dengan pembangunan kampung deret, menurutnya jika melihat konsepnya, nantinya kawasan ini akan lebih lebar dan lebih bersih. Untuk itu warga sekitar selalu membantu.
"Bentuk bantuan warga juga beragam, mulai dari ikut melakukan pembangunan, hingga menjaga bahan bangunan pada malam hari," kata Mustamir.