Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yoseph Suhirno Irwan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sidomuncul, belum mengenal dekat sosok Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).

Namun, pengusaha jamu tradisonal menilai Jokowi seorang pemimpin yang pintar dan bisa merebut hati rakyat.

"Komentar saya, orangnya berani, idenya banyak, rendah hati, sederhana, tidak protokoler, sehingga rakyat mudah dekat dia tanpa harus sangat formal. Tulus hati dan cinta pada masyarakat," ujarnya di sela kunjungannya di stand Sidomuncul di PRJ Kemayoran, Kamis (27/6/2013) malam.

Ketika mendengar bahwa Jokowi punya gagasan ingin mengembalikan pasar rakyat di kawasan Monas, Irwan langsung mendukung.

Menurut Irwan, rakyat harus mendapat perhatian, terlebih mereka yang berpenghasilan pas-pasan. Dengan hanya dikenakan karcis masuk Rp 2.000, warga DKI tentu senang mengunjungi pasar rakyat. Lokasinya lebih pas di tengah kota, jadi mudah dijangkau.

"Kalau pasar yang Kemayoran atau Jakarta Expo, pasarnya orang kaya," katanya.

Menurut Irwan, karena beda kepentingan, maka pasar tersebut harus dipisahkan. Pasar rakyat akan lebih mengena di hati rakyat bila di Monas.

Sedangkan Jakarta Expo, karena sebagai pusat perdagangan internasional dan butuh lahan yang luas, masih cocok di Kemayoran.

Irwan Hidayat masih ingat ketika Jokowi mulai kampanye. Caranya sederhana dan terkesan irit dana.

"Yang tidak kalah penting, Jokowi bila terpilih jadi gubernur berjanji menata kampung-kampung. Maka pantas kalau dia selalu blusukan ke pemukiman warga," tuturnya.

Orang nomor satu di Sidomuncul pun berniat mendekati Jokowi, namun masih agak ragu, khawatir tidak sepaham.

"Jelang Lebaran tahun ini, kami mau menggelar mudik gratis lagi, dan Pak Jokowi yang memberangkatkan rombongan pemudik, tapi apa beliau berkenan? ucap Irwan sambil tertawa.

Mendengar bahwa Jokowi juga sering masuk angin, Irwan juga ingin mengirim jamu Tolak Angin untuk mantan Wali Kota Solo. Irwan memaparkan, orang seperti Jokowi pasti tahu balas budi.

"Dia dipilih rakyat, maka akan membalas memerhatikan rakyatnya dengan memberikan pelayanan yang maksimal. Seperti pepatah Cina mengatakan, minum air ingat sumbernya, atau dalam masyarakat Jawa, kacang tidak akan meninggalkan lanjaran," bebernya. (*)