Polisi Optimis Bisa Ungkap Kasus Perkosaan
Polisi masih meragukan apakah memang benar terjadi adanya pemerkosaan pada wartawati televisi nasional MC (31) yang
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih meragukan apakah memang benar terjadi adanya pemerkosaan pada wartawati televisi nasional MC (31) yang dilaporkan ke polisi beberapa waktu lalu.
Sebab sejak dua hari lalu polisi melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap barang bukti korban yakni pakaian yang dikenakan korban saat kejadian. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat adakah sperma yang menempel di pakaian korban.
Hal itu dikatakan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Slamet Riyanto, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (28/6/2013).
Slamet menjelaskan pihaknya akan mengumumkan hasil laboratorium dari pemeriksaan barang bukti korban itu pada, Senin (1/7/2013) mendatang.
Hasil laboratorium itu untuk menyakinkan apakah adanya tindak pemerkosaan yang dialami wartawati tersebut.
''Tujuannya untuk cari tahu di 'Lab', apakah ada sperma pelaku atau tidak di pakaian korban, Senin hasilnya keluar,'' kata Slamet.
Slamet mengatakan, pemeriksaan laboratorium dilakukan sejak dua hari lalu di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan laboratorium itu bisa menjadi salah satu petunjuk terkait peristiwa pemerkosaan. ''Bener atau tidak ada kejadian seperti itu, bisa dilihat dari hasil lab,'' kata Slamet.
Slamet melanjutkan, pihak kepolisian sudah memeriksa lima saksi terkait kasus pemerkosaan ini. Lima saksi tersebut yakni korban, suami korban, dan tiga teman korban.
Slamet menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih mendalami kasus itu. ''Kami masih optimis, bisa ungkap kasus ini,'' katanya.
Sebelumnya, MC (31) seorang wartawati media nasional diduga diperkosa di Gang Samping Halte Busway Pramuka, Samping Yayasan LIA, Jakarta Timur, Kamis (20/6) sekitar pukul 19.30 WIB.
Pelaku diperkiran berusia 18 tahun, dengan tinggi badan 165 cm. Perawakan pelaku tegap dan berbicara dengan logat yang halus. Pelaku mengenakan kaos hitam ketat dan celana jeans serta sepatu kets.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menegaskan polisi juga mendalami motif pelaku pemerkosaan.
"Saat ini motifnya masih di dalami. Kami masih terus melakukan olah TKP bagaimana kejadian tersebut," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (28/06/2013).
Selain itu untuk mengungkap kasus tersrbut, kata Rikwanto, pihaknya juga masih mendalami dengan siapa saja korban berkomunikasi sebelum terjadinya dugaan pemerkosaan itu.
"Jadi perkembangan masih menunggu hasil penyelidikan petugas yang dilapangan," kata Rikwanto.