250 Dinamit yang Hilang Berdaya Ledak Rendah
Hilangnya 250 dinamit hingga saat ini masih ditelusuri tim gabungan Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/Abdul Qodir
Truk berjalan dari Polsek Cigudeg ke lokasi proyek PT Batu Sarana Persada (BSP) di Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/6/2013). Truk dengan bagian terpal rusak tersebut menjadi barang bukti kepolisian setelah muatan 250 dinamit hilang dalam perjalanan dari gudang PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Subang menuju lokasi tambang PT Batu Sarana Persada (BSP) di Cigudeg, Bogor.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilangnya 250 dinamit hingga saat ini masih ditelusuri tim gabungan Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri. Tetapi masyarakat jangan khawatir karena daya ledak dinamit tersebut tergolong low explosive.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie saat ditemui tribunnews.com di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok mengungkapkan bahwa satu dinamit berukuran 5 x 20 centimeter setiap batangnya dengan bentuk seperti sosis dan beratnya 200 gram.
“Ini menurut Kapolda Jawa Barat sifatnya law explosive. Artinya masyarakat tidak perlu telalu khawatir, namun demikian kesiapsiagaan kita untuk mengantisipasi agar jangan sampai dinamit itu disalahgunakan itu terus dilakukan,” kata Ronny, Senin (1/7/2013).
Saat ini, jajaran kepolisian mulai dari Polda Banten, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Yogyakarta, Polda Jawa Timur, dan Polda Bali terus melakukan razia untuk menemukan barang berbahaya tersebut. “Upaya razia terus dilakukan, untuk menemukan apabila masih dalam perjalanan,” katanya.
Dikatakan Ronny, kepolisian melihat bahwa dari 80 dus dinamit yang diangkut sebuah truk tersebut hanya dua dus yang hilang.
“Kalau kita hitung 80 dus itu jumlahnya 10 ribu dinamit, yang hilang dua dus jumlahnya 250 dinamit, jadi kecil sebenarnya jumlahnya,” katanya.