Antre Tiket KRL Kok Kayak Antre BLSM?
PT Kereta Commurer Jakarta (KJC) mulai Senin (1/7/2013) pagi menerapkan sistem e-ticketing dan tarif progresif
TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Commuter Jakarta (KJC) mulai Senin (1/7/2013) pagi menerapkan sistem e-ticketing dan tarif progresif untuk perjalanan KRL Commuter Line di seluruh Jabodetabek. Namun penerapan sistem dan penghitungan tarif baru ini, rupanya tak berjalan mulus seperti yang direncanakan.
Salah satu kendala yang muncul di lapangan adalah antrean panjang para calon penumpang, di hampir semua loket di stasiun yang ada di Jabodetabek. Antrean calon penumpang KRL ini terlihat sangat panjang, bahkan mengular hingga keluar stasiun.
Di Stasiun Bogor misalnya, antrean para penumpang yang akan membeli tiket KRL, mencapai ratusan meter. Meski ada 4 loket yang melayani pembelian tiket, namun jumlah tersebut rupanya tak mampu melayani secara maksimal para calon penumpang.
Tak pelak, keluhan pun terlontar dari para calon penumpang tersebut, yang terpaksa harus antre berjam-jam, hanya untuk membeli tiket KRL. “Masal antre tiket doang sampai keluar stasiun? Gimana ini PT KAI,” ujar seorang penumpang.
Dewi, calon penumpang lainnya bahkan menyamakan antrean di loket stasiun itu dengan antrean warga yang ingin mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). “Ini lebih parah dari antrean BLSM,” kata Dewi.