Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Bantah Dua Petugasnya Ketiduran Saat Kawal Dinamit

Kepolisian membantah bila dua anggota Brimob yang melakukan pengawalan terhadap pengiriman dinamit dari subang ke Bogor

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polri Bantah Dua Petugasnya Ketiduran Saat Kawal Dinamit
TRIBUNNEWS/Abdul Qodir
Truk berjalan dari Polsek Cigudeg ke lokasi proyek PT Batu Sarana Persada (BSP) di Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/6/2013). Truk dengan bagian terpal rusak tersebut menjadi barang bukti kepolisian setelah muatan 250 dinamit hilang dalam perjalanan dari gudang PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Subang menuju lokasi tambang PT Batu Sarana Persada (BSP) di Cigudeg, Bogor. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian membantah bila dua anggota Brimob yang melakukan pengawalan terhadap pengiriman dinamit dari subang ke Bogor tertidur dalam perjalanan.

Demikian diungkapkan Kepala Divisi humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mako Brrimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (1/7/2013).

“Mereka tetap waspada, mereka amankan distribusi dinamit tersebut sampai tempat tujuan,” kata Ronny.

Dikatakan jenderal polisi bintang dua ini, saat ini yang menjadi persoalan bahwa pencuri yang mengambil dinamit begitu mudah hanya dengan menyobek tutup terpal.

“Dengan menyobek terpal, sudah bisa menjangkau dinamit sehingga kita evaluasi terhadap bagaimana mengemas untuk distribusi dinamit dikemudian hari. Ini yang perlu diperbaiki perusahaan,” katanya.

Saat ini sudah 15 saksi yang diperiksa terkait hilangnya 250 dinamit tersebut. Saksi yang dipeiksa diantaranya pengemudi truk, kondektu truk, dua anggota polisi yang melakukan pengawalan, serta pegawai dari perusahaan yang mengirim dan dituju.

Ditegaskan Ronny, tidak ada kelalaian dalam pengawalan truk pengangkut dinamit tersebut. Tetapi kurang sebandingnya jumlah anggota yang mengawal serta jumlah truk dan barang yang diangkut hal tersebutlah yang akan dievaluasi ke depan.

Berita Rekomendasi

“Kelalaian anggota yang amankan itu bukan kelalaian karena dia tidak waspada, tapi pertama yang menyebabkan dia kurang didalam melaksanakan pengamanan adalah sistem penutupan pembawaan dinamit, karena tidak dibawa dalam kemasan tertutup yang menyulitkan untuk dilakukan pencurian, meskipun dengan sistem modus operandi bajing loncat, kedepan akan dilakukan evaluasi bersama dengan perusahaan yang melakukan distribusi,” katanya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas