Sistem Pengawalan dan Pengamanan Bahan Peledak Diperbaiki
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman mengungkapkan pengalaman hilangnya 250 batang dinamit berbuah
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman mengungkapkan pengalaman hilangnya 250 batang dinamit berbuah pada evaluasi sistem pengamanan bahan peledak.
Perbaikan sitem pengawalan dan pengamanan pengiriman bahan peledak ini sudah dilakukan guna tak mengulangi kejadian serupa yang dapat meresahkan masyarakat.
"Yang sudah dilakukan perbaikan adalah dari sisi pengawalan bahan peledak," ungkap Kepala BIN, di Kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/7/2013).
" Saya harapkan dari pengalaman yang kemarin, tidak terjadi kembali. Masyarakat tidak ditakutkan oleh masalah seperti ini," tegasnya.
Lebih lanjut terkait 250 batang dinamit yang hilang dalam proses pengiriman menuju Bogor, Jawa Barat, beberapa hari lalu, Kepala BIN menegaskan bahwa proses pencarian masih terus dilakukan aparat keamanan.
"Sampai saat ini masih di dalam upaya pencarian oleh pihak-pihak terkait. Upaya pencarian tetap dilakukan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Polisi sudah memeriksa sebanyak 29 saksi terkait 250 batang dinamit yang hilang saat proses pengiriman menuju Bogor, Jawa Barat, beberapa hari lalu. Penyelidikan kasus itu dilakukan tim gabungan dari Polres Bogor, Polres Subang, Polres Jakarta Utara, Polres Tangerang, Polda Jawa Barat, dan Badan Reserse Kriminal Polri.