Ramadan, Pemasukan Porter Bandara Turun
Awal Ramadan menjadi waktu yang sulit buat para porter di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonard A.L Cahyoputra
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Awal Ramadan menjadi waktu yang sulit buat para porter di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Mereka mengaku pemasukan menurun dibanding hari-hari sebelum puasa karena sepinya penumpang.
"Iya sepi nih. Biasanya hari biasa dapat Rp 200 ribu. Kalau sekarang cuma Rp 50 ribu," kata Sayudi, salah satu porter kepada wartakotalive.com di Terminal IA Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (11/7).
Sayudi (24) mengatakan kemungkinan penumpang akan kembali ramai pada pertengahan bulan Ramadan. "Biasanya pada mudik tuh pas pertengahan bulan puasa," katanya.
Sayudi mengaku tidak menetapkan tarif layanan kepada penumpang yang menggunakan jasanya untuk mengangkut barang. "Sesuka yang ngasih aja mas. Kalau baik bisa Rp 100 ribu. Yang paling kecil sih Rp 10 ribu," ujarnya.
Porter lainnya di Terminal 1B yang tidak mau disebutkan namanya mengeluh selama bulan puasa gaji pokoknya dipotong. "Gaji saya dari Rp 1,3 juta per bulan jadi Rp 600 ribu selama puasa ini," ujarnya.
Pria ini pun juga mengaku harus menyetorkan sejumlah uang kepada perusahaanya dalam sehari.
Ia menerangkan bila di hari biasa, setorannya Rp 170 ribu sementara di hari puasa turun menjadi Rp 110 ribu. "Kalau sehari kita dapat lebih dari setoran ya sisanya buat kita. Kalau di bawah dipotong gaji," ucapnya.
Saat ditanya berapa pemasukan yang didapat saat puasa, pria yang memakai peci warna putih ini menolak menjawab. "Pokoknya turun pas puasa dibanding hari biasa," ucapnya.
Sementara di Terminal II, Rico mengaku perusahaanya tidak memotong gaji bila mendapat pemasukan di bawah setoran dalam sehari.
"Setoran setiap hari Rp 160 ribu dan enggak dipotong gaji kalau dapat dibawa segitu," ujarnya.
Rico juga mengaku tidak mematok bayaran kepada penumpang. Ia mengatakan ikhlas mendapat berapa pun uang dari penumpang yang telah menggunakan jasanya. "Sukarela aja," ujar Rico.
Ia mengatakan dengan gaji pokok sebulan Rp 2,2 juta cukup untuk membiayai keluarganya. "Alhamdulillah cukup walau pemasukan tiap hari enggak tentu," ucapnya.