Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Sigit

Penyidik dari Polsek Tanah Abang akan memeriksa kejiwaan Sigit Indra Tanaya (44).

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
zoom-in Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Sigit
ist
Ilustrasi Mutilasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik dari Polsek Tanah Abang akan memeriksa kejiwaan Sigit Indra Tanaya (44). Sigit yaitu anak dari Siti Aminih (80), korban mutilasi di Jalan Danau Mahalona E II Nomor 78 RT 18/04 Kelurahan Benhil Tana Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7) pukul 22.30 WIB.

"Yang bersangkutan (Sigit) diduga mengalami gangguan jiwa. Di rumah itu, hanya korban dan Sigit yang tinggal," kata Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Minggu (14/7/2013).

Rikwanto mengatakan, saat ini Sigit sudah diamankan ke Polsek Tanah Abang dan sudah menjalani pemeriksaan, namun jawabannya ada yang tidak wajar.

Informasi yang dihimpun, dari keterangan Sigit diketahui korban sakit dan terjatuh kemudian beberapa hari kemudian korban meninggal.

Keterangan selanjutnya lebih mengerikan lagi. Sigit menuturkan, mayat sang ibu tidak ada yang mengurus sehingga membusuk dan mulai mengeluarkan ulat. Melihat kejadian tersebut, Sigit memotong jazad korban. Dengan memisahkan daging dan tulangnya, tubuh sang ibu yang telah terpotong tersebut dimasukkan ke karung dan rencananya bakal dikubur di halaman.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerangka manusia berupa tulang belulang ditemukan di Jalan Danau Mahalona Sabtu (13/7) pukul 22.30 WIB.

Rikwanto mengatakan tulang belulang itu merupakan seorang wanita bernama Siti Aminih (80). "Kerangka kepalanya ada di dalam baskom, di lorong ruang tengah dan tulang-tulang lain disusun rapih berikut sebilah golok di lantai dapur," ucap Rikwanto.

BERITA TERKAIT

Menurut keterangan dari saksi bernama Bambang (54) yang merupakan anak korban. Kejadian berawal saat Bambang masuk ke rumah pukul 22.30 WIB.

Bambang yang bekerja sebagai pelaut bertemu dengan Sigit yang juga anak korban dan menanyakan ibunya. Saat ditanya, Sigit mengatakan ibunya meninggal. Mengetahui hal itu, Bambang menanyakan ke ketua RT dan disana tidak ada laporan perihal meninggalnya korban.

"Bambang lalu mengajak tetangganya bernama M Rusli mengecek rumahnya dan ternyata ditemukan tulang belulang yang diduga ibunya," ujar Rikwanto.

Setelah menemukan tulang belulang, Bambang kembali melapor ke pihak RT dan oleh pihak RT disarankan melapor ke Polsek. Karena Bambang menduga ibunya dibunuh oleh adiknya bernama sigit yang diduga stres karena Sigit tinggal bersama ibunya.

"Polisi sudah melakukan olah TKP. Saat ini tulang dan daging korban sudah dikirim ke RSCM," kata Rikwanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas