Tetangga: Siti Aminih Masih Keluar Rumah Seminggu Lalu
Cici Sukaesih, Ketua RT 18 RW 4 komplek perumahan tempat tinggal Siti Aminih (80), menduga Siti dibunuh minggu lalu.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cici Sukaesih, Ketua RT 18 RW 4 komplek perumahan tempat tinggal Siti Aminih (80), korban mutilasi di Jalan Danau Mahalona E.II No. 78 Kelurahan Benhil Tanah Abang Jakarta Pusat, menduga Siti dibunuh minggu lalu.
"Satu minggu lalu masih keluar rumah. Setelah itu ngga pernah keliatan lagi," kata Cici kepada wartawan, Minggu (14/7/2013).
Sebelumnya, Siti ditemukan tinggal tulang belulang, diduga menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh anaknya sendiri Sigit Indra Tanaya (44).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan tulang belulang itu merupakan seorang wanita bernama Siti Aminih.
"Kerangka kepalanya ada di dalam baskom, di lorong ruang tengah dan tulang-tulang lain disusun rapih berikut sebilah golok di lantai dapur," ucap Rikwanto, Minggu (14/7/2013).
Rikwanto menuturkan, menurut keterangan dari saksi bernama Bambang (54) yang merupakan anak korban diketahui kejadian berawal saat Bambang masuk ke rumah pukul 22.30 Wib.
Lalu Bambang yang bekerja sebagai pelaut bertemu dengan Sigit yang juga anak korban dan menanyakan ibunya. Saat ditanya, Sigit mengatakan ibunya meninggal. Mengetahui hal itu, Bambang menanyakan ke ketua RT dan disana tidak ada laporan perihal meninggalnya korban.
"Bambang lalu mengajak tetangganya bernama M.Rusli mengecek rumahnya dan ternyata ditemukan tulang belulang yang diduga ibunya," ujar Rikwanto.
Setelah menemukan tulang belulang, Bambang kembali melapor ke pihak RT dan oleh pihak RT disarankan melapor ke Polsek. Karena Bambang menduga ibunya dibunuh oleh adiknya bernama sigit yang diduga stres karena Sigit tinggal bersama ibunya.
"Polisi sudah melakukan olah TKP. Saat ini tulang dan daging korban sudah dikirim ke RSCM," kata Rikwanto.