TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi DKI Jakarta menyatakan sikap mendukung percepatan program pembangunan monorel untuk kepentingan penyediaan layanan kepada publik sebagai salah satu solusi dalam mengatasi kemacetan di Jakarta yang sudah sangat mengkhawatirkan.

"Masalah kemacetan harus mendapat perhatian utama dan kebijakan yang akan diterapkan dapat merubah kondisi lebih baik. Salah satunya melalui berbagai upaya terintegrasi dalam Pola Transportasi Makro (PTM)," ujar Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Saiful R. Dasuki, Kamis (18/7/2013).

Ia melanjutkan salah satu solusi PTM adalah monorel, yakni sistem transportasi publik yang kehadirannya sangat dinantikan warga untuk mengatasi problem kemacetan di DKI Jakarta yang sudah semakin akut.

Selain itu, pihaknya juga mendorong partisipasi semua elemen masyarakat untuk mendukung dan berperan aktif dalam percepatan pembangunan monorel, serta kemudian mengawasi pelaksanaan pembangunannya sehingga tercipta output pembangunan monorel yang efektif, efisien dan governance.

"Akan tetap masih ada saja pihak-pihak yang menciptakan hambatan dan mengganggu proses pembangunan sistem transportasi ini, termasuk intervensi politik melalui pembentukan pansus monorel yang tidak memiliki dasar pemikiran yang jelas dan diduga kuat untuk sekedar akal-akalan mengambil keuntungan pribadi atau kelompok semata," imbuhnya.

Oleh karena itu, pihaknya menilai pembentukan pansus monorel oleh kalangan DPRD DKI Jakarta bukan saja menciptakan hambatan baru bagi program yang dinantikan rakyat, tetapi juga sebuah tindakan yang mengingkari amanat dan harapan masyarakat.

"Kami menolak secara tegas pembentukan pansus monorel yang dilakukan oleh para pejabat di Kalangan DPRD Jakarta karena tidak membantu solusi dan disinsentif terhadap pekerjaan pembangunan monorel," katanya.