Menikmati Kereta AC Rasa Ekonomi
Hampir sebulan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) menerapkan tarif tiket progresif untuk kereta Commuter Line Jabodetabek.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sanusi
![Menikmati Kereta AC Rasa Ekonomi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130707_e-ticketing-commuterline_8816.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir sebulan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) menerapkan tarif tiket progresif untuk kereta Commuter Line Jabodetabek.
Berbagai apresiasi muncul namun tak sedikit pula kritik atau masukan dari masyarakat pengguna kereta api AC itu.
Dengan sistem tarif progresif saat ini memang pengguna commuter line lebih hemat mengeluarkan uang dibandingkan sebelumnya. Misalnya jika tarif commuter line rute Tanah Abang-Serpong Rp 8.000 sekali jalan, namun dengan tarif progresif yang baru jadi Rp 2.500.
Meskipun harganya murah namun pelayanannya justru dikeluhkan sejumlah penumpang. "Setiap saya naik commuter selalu penuh. Malah setelah tarif turun penumpang tambah banyak," kata Rizal (40), kepada Tribunnews.com, di atas commuter line.
Pelanggan commuter line, Komang mengatakan sejak tarif commuter line turun dia lebih sering menggunakan kereta api non AC tujuan Rangkas Bitung saat pulang kerja sekitar pukul 19.30 WIB.
"Jam segitu kereta AC penuh. Justru kereta Rangkas kosong," kata Komang yang selalu naik kereta dari Palmerah ketika pulang kerja.
Komang menduga pengguna kereta Rangkas banyak hijrah menggunakan kereta commuter karena tarifnya yang hampir sama.
Penumpang kereta api lainnya, Dendi mengatakan membludaknya penumpang commuter membuat AC pendingin kereta seperti tidak berfungsi. "Ini kereta AC rasa ekonomi," ujarnya becanda.