Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menikmati Kereta AC Rasa Ekonomi

Hampir sebulan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) menerapkan tarif tiket progresif untuk kereta Commuter Line Jabodetabek.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sanusi
zoom-in Menikmati Kereta AC Rasa Ekonomi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Calom penumpang Kereta Api Rel listrik (KRL) membeli tiket elektronik single trip di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013). Lebih dari separuh tiket elektronik KRL commuterline hilang sejak penggunaan tiket itu diberlakukan pada 1 Juli 2013. PT KAI mengatakan, dalam sepekan ini e-ticketing commuterline hilang ratusan ribu dari total 1,1 juta keping kartu. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir sebulan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) menerapkan tarif tiket progresif untuk kereta Commuter Line Jabodetabek.

Berbagai apresiasi muncul namun tak sedikit pula kritik atau masukan dari masyarakat pengguna kereta api AC itu.

Dengan sistem tarif progresif saat ini memang pengguna commuter line lebih hemat mengeluarkan uang dibandingkan sebelumnya. Misalnya jika tarif commuter line rute Tanah Abang-Serpong Rp 8.000 sekali jalan, namun dengan tarif progresif yang baru jadi Rp 2.500.

Meskipun harganya murah namun pelayanannya justru dikeluhkan sejumlah penumpang. "Setiap saya naik commuter selalu penuh. Malah setelah tarif turun penumpang tambah banyak," kata Rizal (40), kepada Tribunnews.com, di atas commuter line.

Pelanggan commuter line, Komang mengatakan sejak tarif commuter line turun dia lebih sering menggunakan kereta api non AC tujuan Rangkas Bitung saat pulang kerja sekitar pukul 19.30 WIB.

"Jam segitu kereta AC penuh. Justru kereta Rangkas kosong," kata Komang yang selalu naik kereta dari Palmerah ketika pulang kerja.

Komang menduga pengguna kereta Rangkas banyak hijrah menggunakan kereta commuter karena tarifnya yang hampir sama.

Berita Rekomendasi

Penumpang kereta api lainnya, Dendi mengatakan membludaknya penumpang commuter membuat AC pendingin kereta seperti tidak berfungsi. "Ini kereta AC rasa ekonomi," ujarnya becanda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas