TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya Rupiah yang mengalir dari Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (BPKB) Ujungmenteng, Cakung, Jakarta Timur, terus mengundang setiap penjaja jasa yang dapat mengurus surat laik jalan tersebut.

Sebuah plang yang bertuliskan tarif retribusi KIR sesuai perda No 03/2012 di halaman kantor BPKB di Ujung Menteng tertulis setiap kendaraan yang hendak di uji KIR dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bus besar, bus sedang dan bus kecil, serta bus khusus yaitu seperti truk gandeng.

Kendaraan atau bus sedang dikenakan tarif Rp 71.000, sementara bus kecil dikenakan tarif Rp 62.000, dan Bus besar dikenakan tarif Rp 87.000.

"Kalau kita belum kenal biasa dikasih harga tinggi bisa sampai Rp 350.000, tapi kalau udah kenal bisa murah harganya," kata Benny sopir KWK 32 jurusan Pulogadung-Cakung, saat ditemui di halaman parkir BPKB Ujung Menteng, Rabu (31/7/2013).

Menurutnya harga yang ditawarkan oleh calo masih dapat ditawar. Meski harga tersebut masih lebih mahal dibanding tarif resmi.

"Paling mentok harganya Rp 200.000, itupun kalau kita udah kenal dekat sama calonya. Kadang-kadang udah pake calo suka nggak lulus juga," tuturnya.

Sementara itu Mukmin (52), seorang pengemudi truk, mengaku mempercayakan truknya dibawa langsung si calo untuk melewati pemeriksaan drive thru.

"Truk saya sudah ada yang mengurus di dalam. Memang langganan saya. Saya tunggu di sini saja, sampai uji KIR selesai," ujarnya.

Keberadaan calo di kantor urus uji KIR ini memang tidak sulit untuk ditemui. Pasalnya belum masuk ke halaman parkir saja sudah ada orang yang menawarkan jasanya.

Tidak begitu sulit membedakan orang-orang yang beprofesi calo, dengan teguran dan gaya bicara yang luwes dapat dipastikan kalau itu adalah calo.