Laporan Wartawan Tribunnews.com Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  PT Kereta Api Indonesia (KAI) tampaknya harus kembali berbenah, agar lebih efektif dalam melayani penumpang pada masa mudik dan balik lebaran.

Betapa tidak, dari 36 kereta api angkutan arus balik yang melalui Stasiun Gambir, 16 kereta di antaranya mengalami keterlambatan datang. Beberapa di antaranya, bahkan terlambat 30 menit dan satu jam.

Kepala Humas PT KAI DAOP I Jakarta, Sukendar Mulya menjelaskan, keterlambatan tersebut sebenarnya bisa disebabkan faktor teknis dan nonteknis.

Faktor teknis, misalnya karena perlintasan kereta api dari berbagai jurusan. Karena satu jalur, satu kereta api yang terlambat, akan mengakibatkan keterlambatan kereta api lain.

"Kita masih satu jalur. Tapi sebenarnya itu terkondisikan dalam grafik perjalanan kereta api (GPK) di mana bertemu. Kalau satu terlambat yang lainnya terpengaruh," jelas Sukendar kepada Tribunnews, di Stasiun Gambir, Minggu (11/8/2013).

Faktor lainnya, kata Sukendar, saat penumpang diturunkan di stasiun tujuan. Terkadang, penumpang yang banyak bisa memakan waktu lebih lama dari jadwal keberangkatan yang sudah ditetapkan.

"Biasanya dua menit untuk menurunkan penumpang, bisa menjadi empat menit," imbuhnya.

Walau demikian, Sukendar mengatakan keterlambatan yang terjadi Stasiun Gambir masih dalam batas kewajaran. Sebab, belum mengganggu penumpang dan masih dalam batas yang normal.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews, kereta yang paling terlambat tiba di Stasiun Gambir adalah kereta api tambahan Gajayana Lebaran. Kereta ini, seharusnya tiba pukul 08.14, namun baru tiba pukul 09.22 WIB atau terlambat 68 menit.

Kereta Bima, juga mengalamai keterlambatan 56 menit. Kereta reguler tersebut, tiba di Gambir pukul 07.05 WIB dari jadwal 06.09 yang seharusnya.

Sementara kereta api yang tepat waktu adalah Cirebon Ekspress yang tiba di Gambir pukul 12.50 WIB.