Sisa Kembang Api Terpaksa Dijual Malam Tahun Baru
Harapan para pedagang kembang api untuk meraup untung jutaan rupiah di malam takbiran sirna sudah.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harapan para pedagang kembang api untuk meraup untung jutaan rupiah di malam takbiran sirna sudah.
Pasalnya saat malam takbiran lalu, cuaca di ibukota dan sekitarnya tidak bersahabat. Hujan deras mengguyur Jakarta dan mengurungkan niat warganya untuk beraktifitas di luar rumah dengan menyalakan kembang api.
Karena memang sepertinya hadirnya kembang api sudah menjadi identik penanda memulainya bulan puasa dan kemeriahan malam takbiran.
Penurunan omzet penjualan kembang api ini turut dirasakan oleh Andi (23) seorang penjual kembang api gerobakan di Jl Raya Matraman.
"Musuhnya pedagang kembang api itu hujan. Kalau hujan, kembang api bisa pada melempem. Dan yang beli juga sedikit. Ya seperti tahun ini, omzet penjualan turun," ucap Andi.
Menurut pria yang tak tamat sekolah pendidikan dasar ini, tahun lalu, 2012 di malam takbiran dirinya bisa mengantongi uang hingga Rp 3 juta rupiah. Sementara tahun ini berkurang hingga 50 persen dan ia hanya bisa meraup uang Rp 1,5-Rp 2 juta.
Padahal dirinya sudah mengeluarkan modal Rp 4 juta untuk usaha berjualan kembang api. Bukanya untung malah buntung, uang modal pun tidak kembali.
Menyiasati itu, Andi mengaku sisa-sisa kembang api yang tidak laku saat malam takbiran, akan disimpan dan dijual kembali saat malam tahun baru nanti.
"Ratusan kembang api sisa jualan ini saya simpan, nanti dijual saat malam tahun baru. Disimpan di kontrakan, cara penyimpanannya juga sederhana," kata Andi.
Andi menambahkan cara penyimpanan yang dilakukannya yakni menyimpan kembang api ke dalam kardus lalu kardur tersebut dilakban rapih dan jangan sampai terkena air. "Disimpan rapi saja, asal jangan kena air," singkatnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.