Madalih Seolah Punya Firasat Sebelum Meninggal di Bromo
Madalih dan putranya meninggal saat berlibur di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, Minggu (11/8/2013) malam.
Penulis: Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum meninggal bersama istri dan putra bungsunya, Madalih (45) sudah menunjukkan perilaku tidak biasa, seolah memiliki firasat akan musibah yang menimpanya.
Madalih dan putranya meninggal saat berlibur di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, Minggu (11/8/2013) malam.
Menurut Luthfia (16), putri kedua pasangan Madalih-Masenih yang juga ikut berlibur, sang ayah sebelum berangkat terlihat lesu dan pendiam, seperti ada yang dipikirkan.
"Abi jadi pendiam. Rama juga habis Lebaran sempat sakit. Mungkin itu firasat," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Jalan Masjid Babul Minan RT 07/08, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2013).
Luthfia menuturkan, rencana awal, keluarga mereka lebih dulu menuju Malang sebelum ke Bromo. Namun, karena mereka berencana berkunjung ke rumah kenalan-kenalan Madalih dalam perjalanan pulang, mereka memutuskan mengganti rute, dan singgah lebih dulu ke Bromo.
Saat tengah berlibur di Bromo itulah, mereka kemudian mengalami musibah yang menyebabkan tiga anggota keluarga meninggal.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang dari satu keluarga asal Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, tewas di kamar penginapan mereka di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (11/8/2013) malam.
Diduga mereka tewas karena menghirup asap dari pembakaran arang yang dibawa ke kamar.
Berdasarkan data polisi, ketiga korban adalah Madalih (45) dan istrinya Masenih (40), serta anak mereka, Ramadhan (5).
Saat itu, ketiganya berangkat berlibur bersama anggota keluarga yang lain, yakni Indah (anak pertama), Luthfia (anak kedua), Dalilah (anak ketiga), dan Ali (kakak Mardanih). (*)