Maut Menjemput saat Keluarga Madalih Melakukan Hobi Berlibur
Madalih (45) dikenal tetangganya sebagai sosok yang ramah dan senang membantu orang lain.
Penulis: Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Madalih (45) dikenal tetangganya sebagai sosok yang ramah dan senang membantu orang lain.
Madalih adalah pria yang ditemukan tewas bersama istri dan putra bungsunya, saat tengah berlibur di kawasan Bromo, Jawa Timur.
"Baik banget orangnya mah, suka kasih sumbangan ke tetangga yang perlu. Suami istri, dua-duanya baik. Anaknya yang bontot juga sering ke masjid. Kami bisa dibilang ikut kehilangan," ujar Samja (47), tetangga Madalih, Selasa (13/8/20103).
Samja menuturkan, Madalih yang kesehariannya bekerja sebagai kepala gudang di Pertamina, tidak pernah memilih dalam memilih teman bergaul. Meskipun bisa dikatakan sebagai orang berada, ia bergaul dengan siapa saja.
"Biar kata orang punya, dia mah gaulnya sama siapa aja," imbuh Samja.
Samja menuturkan, Rama, putra bungsu Madalih yang ikut tewas dalam musibah di Bromo, merupakan anak kesayangan pasangan suami istri itu. Sebagai anak lelaki satu-satunya, Rama selalu menjadi anak emas ayah dan ibunya.
"Waktu lahiran dia sampai motong kerbau," ungkapnya.
Samja juga menyebut, Madalih sering pergi berlibur bersama keluarganya. Ia mengaku tak menyangka ternyata tetangganya akan mengembuskan napas terakhirnya, juga pada saat berlibur bersama keluarganya.
Diberitakan sebelumnya, tiga orang dari satu keluarga asal Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, tewas di kamar penginapan mereka di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (11/8/2013) malam.
Diduga, mereka tewas karena menghirup asap dari pembakaran arang yang dibawa ke kamar.
Berdasarkan data dari kepolisian, ketiga korban adalah Madalih (45) dan istrinya, Masenih (40), serta anak mereka, Ramadhan (5).
Saat itu, ketiganya berangkat bersama anggota keluarganya yang lain, yakni Indah (anak pertama), Luthfia (anak kedua), Dalilah (anak ketiga), dan Ali (kakak Mardanih). (*)