Tak Ada Hubungannya Penertiban PKL dengan Pilkada Jakarta
Maswadi Rauf menegaskan bahwa Jokowi jangan ragu untuk menyelesaikan masalah Jakarta seperti banjir dan kemacetan
Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM – Langkah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dalam menertibkan para pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat merupakan suatu solusi dalam memecahkan kemacetan yang kerap melanda kawasan itu.
Hal itu tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, ketika suara Jokowi kalah di kawasan Tanah Abang.
"Langkah Jokowi sudah benar. Yaitu ingin menepati janji untuk mengatasi kemacetan dan banjir yang kerap melanda Jakarta. Salah satunya dengan penertiban PKL Tanah Abang. Ini tidak terkait Pilkada," kata pengamat politik, Prof. Dr. Maswadi Rauf saat dihubungi Wartakotalive.com, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (19/8/2013).
Guru Besar Universitas Indonesia itu menjelaskan bahwa persoalan DKI Jakarta merupakan ujian yang akan dia tempuh selama 5 tahun ketika menjabat sebagai orang nomor satu Jakarta. Pasalnya, masyarakat sudah mempercayakan segala problematika Jakarta kepada di tangan Jokowi.
"Jokowi itu sebelumnya tidak kenal di Jakarta, tapi mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Jadi jangan pernah beranggapan bahwa penertiban PKL Tanah Abang karena Jokowi punya dendam ketika Pilkada," katanya.
Kemudian, Maswadi Rauf menegaskan bahwa Jokowi jangan ragu untuk menyelesaikan masalah Jakarta seperti banjir dan kemacetan. Karena, tindakan Jokowi menyelesaikan masalah tersebut banyak mendapat pujian dari masyarakat. Sehingga, banyak politisi yang iri dengan kariernya.
"Jokowi harus tetap menyelesaikan tugasnya seperti normalisasi kali Pesanggarahan, Waduk Pluit untuk mengatasi banjir. Tak hanya itu, penertiban PKL di Pasar Tanahabang juga harus konsisten," tuntasnya.