TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasa duka Tirta Sari (44) istri almarhum Aipda anumerta Sukardi masih merundung hatinya. Salah satu kenangan tak terlupakan ketika almarhum memberikan kejutan di hari ulang tahunnya.

Dikala istri-istri anggota polri tidur terlelap, Tirta hanya bisa menangis mengenang kepergian sang suami. Latunan ayat suci Alquran selalu dipanjatkan untuk ketenangan dirinya.

"Selepas Adzan subuh saya doain bapak, dengan Surat Yasin," kata Tirta sambil menitikkan air mata, di kediamannya Asrama Polri, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2013).

Tirta mengatakan kenangan terindah sang suami yang tidak bisa dilupakan, ketika tengah malam almarhum memberi kejutan ulang tahun dirinya. Kejutan tersebut menjadi firasat sebagai kejutan terakhir sang suami.

"Waktu saya ulang tahun ke 44, bapak bangunin saya tengah malam kasih suprise. Besoknya kami sekeluarga makan-makan di restoran cepat saji," tuturnya.

Menurutnya selama menjalin hubungan pernikahan selama 20 tahun. Sang suami jarang memberikan kejutan di hari ulang tahunnya.

"Sebelumnya saya belum pernah dirayakan. Sampai sekarang saya masih berasa mimpi," kata ibu tiga anak tersebut.

Tirta, mengaku pasrah dan menerima kepergian suami tercintanya. Sebagai istri seorang polisi, Tirta yang sudah disumpah agar mendukung segala tugas yang dibebankan dan menerima resiko terburuk terkait profesi suaminya itu.

Namun dia tetap berharap keadilan, yakni agar para pelaku pembunuh suaminya itu segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya.

Sebelumnya diberitakan, Aipda Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal iring-iringan 6 truk tronton dengan sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013), sekitar pukul 22.15 WIB. 

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Tirta Sari (45), serta 3 anak yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8).