Karyawan PT BJM Tahu Ada Penyekapan dan Penyiksaan
Sunan Ali Arifin, mengungkapkan setidaknya ada sekitar 20 karyawan yang bekerja di rumah kantor (ruko), tempatnya dirinya disekap.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sunan Ali Arifin, salah satu korban penyekapan di Taman Sari mengungkapkan setidaknya ada sekitar 20 karyawan yang bekerja di rumah kantor (ruko), tempatnya dirinya disekap.
Para karyawan PT Banteng Jaya Mandiri (BJM) itu beraktivitas seperti laiaknya perkantoran kendati mengetahui dirinya disekap dan disiksa oleh para pelaku.
"Setiap hari ada sekitar 20 orang, mereka karyawan-karyawan di ruko itu. Kalau siang, ada karyawan yang perempuannya. Mereka tahu, tapi biasa saja. Karyawan di situ 100 persen tahu kami disekap," ungkap Ali.
Bahkan, sesekali beberapa karyawan sempat mengobrol dan membagi makanan kepada Ali.
Namun, para karyawan itu bersikap biasa saja kendati melihat dirinya disiksa oleh para pelaku. "Kalau menurut saya ada unsur premanisme. Buktinya, mereka terlihat tangguh meski melihat orang berdarah-darah, enggak ada rasa kasihan. Mereka biasa saja," ujarnya.
Ali, merupakan satu dari dua orang yang kedapatan disekap di sebuah ruko kantor PT Benteng Jaya Mandiri, di Jalan Hayam Wuruk nomor 120 D, Jakarta Selatan.
Ia disekap para penyedia jasa penagih utang itu, gara-gara dinilai sebagai orang paling bertanggungjawab atas uang senilai Rp 250 juta yang dipinjam oleh perusahaan tempat ia bekerja.
Ketika perjanjian utang-piutang, Ali memang ditunjuk sebagai saksinya. Tapi belakangan, perusahaannya tak bisa membayar utang yang didapat dari perusahaan lain tersebut. Alhasil, ia 'diambil' oleh tim penagih utang yang disewa perusahaan tersebut.
Ali sendiri, sudah berada di dalam terungku tak resmi itu selama kurang lebih 45 hari. Karena tak kunjung ada kejelasan, si penyekap memberi tenggat waktu kepadanya untuk mengembalikan uang pinjaman plus bunganya sampai Jumat (20/9/2013) pekan ini.
Kalau uang tak bisa disetorkan sampai tenggat waktu itu, Ali akan dieksekusi mati dan mayatnya akan dibuang ke jalan tol.
"Saya tak bisa tidur lagi sejak ditenggat seperti itu. Apalagi pelaku mengatakan 99,9 persen saya pasti akan mati. Tapi syukurlah, polisi kemarin bisa membebaskan. Saya yakin, kalau polisi tidak datang, mereka akan menggorok saya dan langsung dilempar ke jalan tol," tuturnya.