Polisi Dalami Peran Harun dalam Kasus Vanny
Brigjen Pol Arman Depari mengaku masih terus mendalami keterlibatan Harun, pria yang disebut Vanny Rossyane
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Arman Depari mengaku masih terus mendalami keterlibatan Harun, pria yang disebut Vanny Rossyane sebagai pemesan kamar 917 Hotel Mercure, Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Senin (16/9/2013) malam, tempatnya ditangkap.
"Kami akan tetap mendalami siapapun nama yang disebutkan itu, kalau ada kaitannya akan dijadikan bagian pemeriksaan,"kata Arman saat ditemui di Gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (19/9/2013).
Lebih lanjut, Arman belum memutuskan untuk menangkap Harun. Hal tersebut lantaran belum ditemukan bukti keterkaitan Harun pada kasus tersebut.
"Kami belum sampai disitu. Nanti dijelaskan saja, jika memang ada keterkaitan pasti kita tangkap," jelasnya.
Dijelaskan Arman, saat ini pihaknya masih memeriksa Vanny terkait kepemilikan sabu seberat 0.87 gram yang ditemukan di sebuah kamar hotel tersebut.
"Sementara ini msh dalam proses pemeriksaan didampingi tiga kuasa hukumnya. Kita akan selalu melakukan pemeriksaan dan harus didampingi kuasa hukumnya supaya apa yang ditanyakan dan apa yang dijawab tersangka itu betul-betul dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya," lanjutnya.
Sebelumnya saat digelangang oleh tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba ke sebuah ruangangan lantai dua gedung Dir IV, Cawang, Jakarta Timur, Vanny berteriak dan mengaku di jebak.
"Saya merasa dijebakk," teriaknya saat ditanyai sejumlah awak media.
Vanny yang menggunakan baju tahanan Narkoba berwarna biru dan tangan terborogol terlihat kesal, ia pun tak menanggapi banyak terkait penjebakan tersebut. Ketika dibrondong pertanyaan siapa yang menjebaknya.
"Pokoknya gw di jebak. Udah, no comment," tegasnya.
Melalui Kuasa Hukum Vanny, Windu Wijaya mengatakan, kliennya merasa ada kejanggalan dalam penangkapan tersebut. Hal itu lantaran, sebelum petugas kepolisian masuk ke kamar hotel, Harun yang mengundang Vanny untuk datang ke hotel tersebut, keluar dari kamar hotel menginggalkan Vanny seorang diri.
Dikatakan Windu, kliennya meminta kepolisian untuk mencari jejak Harun dengan memeriksa CCTV dan bukti pemesanan hotel yang diyakini Vanny dipesan atas nama Harun.
"Polisi kan bisa lihat, kamar itu dipesan oleh siapa, CCTV hotel juga bisa dilihat atau cek kontak di BB Vanny. Disitu pasti ada komunikasi dengan Harun," kata Windu.