Kakak Kandung Sisca Yofie: Kita Cari Kebenaran
Elvi kakak kandung almarhum Sisca Yofie ingin kasus pembunuhan yang menimpa adiknya dibuka seterang-terangnya
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elvi kakak kandung almarhum Sisca Yofie ingin kasus pembunuhan yang menimpa adiknya dibuka seterang-terangnya supaya tidak ada lagi pertanyaan kejanggalan dari keluarganya.
Elvi yang mengenakan kemeja coklat saat mendatangi Mabes Polri mengatakan bahwa kasus yang kini ditangani Polwiltabes Bandung bisa terungkap dengan benar serta jelas sesuai fakta yang ada.
"Jangan sampai membuat kita merasa ada yang belum sampai. Kayak awalnya pembunuhan sekarang sampai penjambretan. Kita mau minta pertolongan saja kepada aparat yang berwenang untuk mengusut kasus ini dengan baik," kata Elvi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2013).
Ia tidak mau berspekulatif apakah kasus tersebut murni pembunuhan atau penjambretan seperti yang dungkap kepolisian saat ini.
"Ya itu kita cari kebenarannya, kita yakin aparat hukum bisa menolong kita. Kita ini tidak punya apa-apa, tidak mengerti kejadiannya seperti apa, tapi kita harap masyarakat aparat yang berwenag mengungkap dengan benar sepaya yang terjadi itu seolah-olah penyederhaan dari apa yang kita tidak tahu. Tapi kita mau yang benar-benar yang sesungguhnya terjadi," ungkap Elvi.
Ditanya apakah ada bukti lain yang dimiliki keluarga terkait kejanggalan atas tewasnya Sisca? Elvi hanya mengatakan luka Sisca yang dianggapnya menjadi petunjuk.
"Ya bisa lihat dari luka-luka yang ada mungkin dengan luka sebesar itu dengan kejadian ini, bisa dikatakan penjambretan biasa? Mungkin bapak bisa lebih menjelaskan daripada pihak keluarga," katanya.
Untuk diketahui, Senin 5 Agustus lalu atau bertepatan waktu buka puasa, dua pelaku menyergap Sisca di depan rumah tempat indekosnya, Jalan Setra Indah Utara. Sudah 1,5 tahun Sisca yang tercatat memiliki KTP Bandung ini indekos di rumah tergolong mewah milik Sinurat.
Pelaku yang dibonceng menjambak dan menyeret tubuh Sisca sejauh satu kilometer sembari motor melaju kencang. Momen mengerikan itu terekam kamera closed circuit television (CCTV) yang terpasang di rumah warga. Kedua pelaku diduga pria itu kompak menggunakan helm full face.
Korban tertelungkup tak berdaya serta bersimbah darah di tengah jalan berlapis beton, Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Kisah tragis itu akhirnya merenggut nyawa wanita yang menjabat Branch Manager PT Verena Multi Finance di Jalan Pungkur, Kota Bandung. Hasil autopsi tim forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Sisca mengalami luka lecet seluruh tubuh dan luka terbuka di dahi akibat senjata tajam.