Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Benarkan Satu CCTV Menyala Tapi Tidak Merekam

CCTV tersebut ternyata bisa merekam namun tidak tersimpan di decoder

zoom-in Polisi Benarkan Satu CCTV Menyala Tapi Tidak Merekam
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Garis polisi terpasang di pintu masuk Ruang Khasanah, Museum Nasional, Jakarta Pusat, yang menjadi tempat penyimpanan empat artefak emas yang hilang, Kamis (12/9/2013). Artefak dari zaman Mataram Kuno yaitu lempengan naga mendekam, lempengan Harihara, lempengan bulan sabit, dan wadah bertutup, diketahui hilang dari tempat penyimpanannya di Ruang Khasanah museum tersebut pada Rabu, 11 September pagi. KOMPAS/WISNU WIDIANTORO 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian membenarkan ada satu unit Closed Circuit of Television (CCTV) yang berada di dalam ruang Kasanah di lantai 2 Gedung lama Museum Nasional. CCTV tersebut ternyata bisa merekam namun tidak tersimpan di decoder.

"Jadi hari ini kita coba CCTV yang kemarin kami temukan itu 1 ternyata decoder yang ada 16 jalur yang sudah kita sita di polres itu memang semua dalam keadaan mati selama 2 bulan," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).

Ke depan kata Tatan semua hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian akan dianalisa agar bisa mengarahkan siapa dalang dari hilangnya 4 artefak berlapis emas tersebut. Untuk saat ini, pihak kepolisian belum bisa menduga siapa dalang itu karena CCTV sudah mati sejak 2 bulan lalu.

"Jadi nanti semua dikaitkan untuk dianalisa, kira-kira ke mana arah dan siapa pelaku. Dan terus kerja sama dengan tim Polda, Bandara serta Bea Cukai agar artefak tidak lari ke luar negeri," kata Tatan.

Tatan menjelaskan bahwa pihaknya selalu bekerjasama dengan pihak museum Nasional untuk mengungkap siapa dalang dari hilangnya 4 artefak berlapis emas itu. Menurutnya, pada Rabu (25/9/2013) telah melakukan rekonstruksi terhadap pihak pengelola.

"Kalau sebelumnya kita juga sudah lakukan pra rekonstruksi untuk posisi daripada seluruh security yang tugas dari tanggal 10 hingga 11 September 2013 pagi. Yang diketahui tanggal 11 September Artefak itu hilang. Sehingga siapa yang berbuat apa, dengan siapa yang posnya di mana, yang dari tanggal 10 hingga 11 pagi itu kita coba semuanya," kata Tatan.

Berita Rekomendasi
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas