Monorel Jakarta Dibangun Usai Idul Adha
Pembangunan moda transportasi Monorel oleh PT Jakarta Monorail mulai dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2013
Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM – Pembangunan moda transportasi Monorel oleh PT Jakarta Monorail mulai dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2013. Untuk tahap awal akan dibangun dua stasiun.
Chairman of OrtusHoldings Ltd, selaku investor monorel, Edward Soeryadjaya, mengatakan sampai saat ini pembiayaan untuk pembangunan monorel di Jakarta sudah mencukupi. Edward berharap pada (16/10/2013) ini, pembangunan bisa dimulai. Untuk tahap awal akan dibangun dua stasiun sebagai depo. Direncanakan dibangun di kawasan Waduk Melati dan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Kita sedang negosiasi untuk memilih kawasan mana tempat dimulainya groundbreaking tersebut dijadikan sebagai depo. Kini tengah melihat kondisi lapangannya," ujar Edward Soeryadjaya.
Menurut Edward, melemahnya nilai rupiah terhadap nilai jual dolar Amerika tidak mempengaruhi biaya pembangunan monorel. Terkait dimulainya pengerjaan fisik, pihaknya juga tengah melakukan koordinasi dalam pembangunan teknis agar semua berlangsung dengan baik, terutama dengan Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI.
Dihubungi terpisah, pengamat transportasi Universitas Indonesia, Alvinsyah, menilai pembangunan monorel harus diawasi hingga bisa beroperasi. Jangan sampai kejadian mangkraknya monorel akibat ketidakmampuan PT JM meyakinkan konsorsium dalam mencairkan dana.
“Pembangunan monorel ini murni dari inisiasi pihak swasta, jangan sampai dana APBD atau APBN yang digunakan, pihak swasta harus benar-benar punya modal,” ujarnya.
Ia berharap, monorel itu bisa terintergrasi dengan moda transportasi publik lainnya, seperti Transjakarta, kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dan moda lain. Karena integrasi itu akan menghilangkan kompetisi tidak sehat dalam pelayanan angkutan umum di Ibukota.
Seperti diketahui, JM akan membangun dua jalurnya yaitu jalur Hijau (green line) yang merupakan jalur berputar sepanjang 14,275 km dengan 16 stasiun mulai dari Komdak-Kusuma Candra- BEI - Stadiun Utama - Plaza Senayan –TVRI -Taman Ria Senayan-Gedung MPR/DPR-Pejompongan-Karet-Sudirman-Setiabudi Utara-Kuningan Sentral-Taman-Rasuna-Casablanca-Grand Melia-Satria Mandala.
Kemudian jalur Biru (blue line) yang merupakan jalur memanjang sepanjang 9,725 km dengan 11 stasiun mulai dari Kampung Melayu-Tebet-Dr Sahardjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambassador-Dharmala Sakti-Menara Batavia-Karet-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Roxy.