Dua Siswa SMAN 34 Luka Parah Disiram Air Keras
Peristiwa terjadi di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013) pagi.
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua dari 13 penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol, yang disiram air keras oleh orang tidak dikenal, mengalami luka parah di wajah.
Peristiwa terjadi di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013) pagi.
Keduanya bersama 11 korban lain, kini masih dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, dua dari 13 korban mengalami luka parah karena siraman air keras mengenai wajah mereka. Menurut Rikwanto, dua korban yang luka parah adalah pelajar SMAN 34 Jakarta Pusat.
"Dari 13 korban, dua korban luka parah karena air keras mengenai wajah. Keduanya adalah pelajar SMA," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/10/2013).
Sementara, 11 korban lainnya, lanjut Rikwanto, terkena siraman air keras di tubuhnya, mulai dari tangan, kaki, punggung, dan badan.
Rikwanto menuturkan, pihaknya masih memburu pelaku penyiraman air keras, yang diduga adalah pelajar lain. Menurutnya, untuk sementara motif pelemparan ini adalah perselisihan antar-pelajar.
"Penyidik di lapangan masih mendalami kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi," ujarnya.
Peristiwa ini, tutur Rikwanto, terjadi pada Jumat sekitar pukul 06.00 WIB, di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur.
Saat itu, Bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol bernomor polisi B 7768 NP, berhenti di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Tak lama kemudian, naik seorang penumpang, yakni pelajar yang mengenakan celana training dan baju olahraga dari pintu belakang bus.
"Pelaku naik dari pintu belakang, lalu mencari posisi ke depan. Setelah dirasa tepat, pelaku menyiramkan air keras ke para korban," paparnya.
Menurut Rikwanto, usai menyiram air keras, pelaku langsung turun dari bus dan kabur. Hingga kini, jelasnya, polisi masih memburu pelaku dan mencari tahu secara pasti motif penyiraman air keras tersebut.
"Petugas di lapangan masih melakukan pengembangan," ucapnya. (*)