Tiga Rekan Tompel Berpotensi Jadi Tersangka
Tiga rekan Ridwan Noor (18) alias Tompel yang akan diperiksa polisi, sangat mungkin menjadi tersangka juga.
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, tiga rekan Ridwan Noor (18) alias Tompel yang akan diperiksa polisi, sangat mungkin menjadi tersangka juga.
Tompel adalah tersangka penyiram air keras di Bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol. Ketiga rekan Tompel adalah Tegar, Dihan, dan Alvi. Mereka adalah rekan satu sekolah Tompel di SMKN 1 Boedi Oetomo, Jakarta Pusat.
"Sangat mungkin ketiga rekan tersangka jadi tersangka pula, jika dianggap turut serta membantu. Semuanya tergantung dari hasil pemeriksaan nanti," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/10/2013).
Menurutnya, Tompel mendapatkan air keras dari Tegar, adik kelasnya.
"TG menyuruh seseorang mengantarkan air keras ke rumah pelaku," ujar Rikwanto.
Saat berada di lokasi kejadian, tambah Rikwanto, pelaku sempat bertemu dua rekannya yang lain, yakni Dihan dan Alvi.
"Bersama dua rekannya, Tompel memerhatikan bus yang lewat. Dalam satu kesempatan, mereka yakin Bus PPD 213 yang berhenti, ditumpangi siswa sekolah musuh mereka, yakni siswa SMK Karya Guna. Saat itulah tersangka naik dan menyiramkan air keras," papar Rikwanto.
Menurut Rikwanto, polisi sudah mendatangi sekolah Tompel dan ketiga rekannya. Namun, pihaknya tidak mendapati ketiga rekan Tompel di sana.
Rumah ketiga rekan Tompel juga sudah didatangi, dan untuk sementara mereka tidak berada di sana.
"Kami masih cari mereka untuk kami mintai keterangan lebih jauh," beber Rikwanto.
Tompel menyiramkan air keras ke sejumlah penumpang Bus PPD 213, Jumat (4/10/2013) pagi. 13 orang menjadi korban. Tompel dibekuk polisi, di rumah rekannya di kawasan Bekasi, Minggu (6/10/2013) dini hari.
Ia mengaku menyiram air keras karena dendam. Sebab, pada 2012, Tompel pernah disiriam air keras di leher dan kepalanya. Akibatnya, sebagian kepalanya botak dan tak bisa ditumbuhi rambut.
Belakangan, Tompel mengetahui ia salah sasaran. Tak satupun dari korban adalah siswa SMK Karya Guna, Manggarai, yang menjadi targetnya. (*)