Gatot Langsung Berziarah ke Makam Holly Sepulang dari Australia
pernikahan Gatot dan Holly pada 2011 di Bandung, diketahui oleh istri pertama Gatot
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gatot Supiartono,tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap istri sirinya Holly Angela Hayu Winanti (37), mengaku tak habis pikir mengapa Surya Hakim, sopir freelancenya, tega membunuh Holly.
"Pak Gatot tidak habis pikir kenapa istrinya itu harus dibunuh. Dan yang lebih mengagetkan Surya mengaku disuruh Pak Gatot. Semuanya dibantah sama klien saya," kata Afrian Bondjol, kuasa hukum Gatot, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/10/2013) sore.
Menurut Afrian dalam pemeriksaan Gatot sebagai tersangka oleh polisi Kamis ini, Gatot membantah semua barang bukti yang disodorkan penyidik.
"Pak Gatot lebih banyak tidak tahu soal semua barang bukti itu. Intinya dia membantah tuduhan polisi kalau dia menjadi otak pembunuhan istri sirinya," kata Afrian.
Afrian mengatakan sangat tidak mungkin Gatot membunuh Holly, istri sirinya sendiri. Apalagi pernikahan Gatot dan Holly pada 2011 di Bandung, diketahui oleh istri pertamanya.
"Bahkan Pak Gatot sangat sedih waktu tahu Holly tewas dibunuh," katanya.
Menurut Afrian, begitu tahu Holly meninggal dunia, Gatot langsung mempercepat kepulangannya dari Australia ke Jakarta. Saat itu Gatot berada di Australia dalam rangka tugasnya sebagai auditor BPK.
"Esoknya Pak Gatot langsung naik penerbangan ke Jakarta. Sampai di Jakarta, dia langsung ke Semarang dimana jenasah Holly dibawa ke sana," katanya.
Namun, kata Afrian, begitu auditor utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu tiba di Semarang, jenasah Holly sudah dimakamkan.
"Pak Gatot akhirnya ke makam dan mendoakan almarhumah," ujarnya.
Afrian menyatakan, kliennya membantah keras menjadi otak pembunuhan Holly.
"Pak Gatot mengakui bahwa Surya sopirnya dan Holly istri sirinya. Namun ia membantah dibilang menjadi otak pembunuhan ini atau terlibat dalam pembunuhan ini," kata Afrian.