Dihantui Rasa Bersalah, IP Akhirnya Menyerahkan Diri
Saya punya rasa penyesalan saat masa melarikan diri
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - IP (18) pengamen yang terlibat dalam pembunuhan Dicky di kolong jembatan Cipulir mengaku terus diselimuti rasa bersalah selama melarikan diri. Dirinya pun sempat berpikir untuk menyerahkan diri namun belum berani.
Sampai akhirnya, IP berhasil dipancing keluar oleh saudara dan rekan terdakwa melalui media sosial Facebook. IP berhasil diamankan oleh saudara dan rekan terdakwa salah tangkap di Stasiun Manggarai.
"Saya punya rasa penyesalan saat masa melarikan diri," kata IP di Kantor LBH, Jakarta, Sabtu (19/10/2013).
IP mengaku setiap malam sering menangis seorang diri ketika mengingat para terdakwa ditahan oleh pihak kepolisian. IP tahu bahwa enam terdakwa tersebut tidak terlibat dalam pembunuhan Dicky. Para terdakwa juga merupakan teman sepermainannya.
"Saya merasa bersalah kepada para terdakwa, keluarga terdakwa karena mereka yang jadinya ditangkap," ucapnya.
IP menuturkan, yang memiliki niat menghabisi Dicky adalah CB. Menurut dia, CB yang memiliki dendam pribadi terhadap Dicky dan CB pula yang membawa Dicky ketempat tongkrongan mereka dibawah jembatan Cipulir.
"CB yang punya dendam pribadi ke Dicky," ujarnya.