Semua Monyet Hasil Razia Terkena Stres dan Penyakitan
Kondisi monyet hasil razia terhadap pawang topeng monyet keliling, ternyata sangat mengenaskan sekaligus memprihatikan.
![Semua Monyet Hasil Razia Terkena Stres dan Penyakitan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20131022_razia-topeng-monyet_2652.jpg)
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi monyet hasil razia terhadap pawang topeng monyet keliling, ternyata sangat mengenaskan sekaligus memprihatikan.
Hal itu, oleh Kepala Seksi Pusat Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DKP) DKI Jakarta, Aswindrastuti.
"Awalnya stres semua, apalagi yang kecil-kecil jumlahnya empat ekor rangkul-rangkulan, yang besarnya gemetaran parah. Tapi sudah baikan sekarang, mudah-mudahan bisa sehat semuanya," kata Astuti, Rabu (23/10/2013).
Ia mengungkapkan, sejak melakukan razia "DKI Jakarta Bebas Topeng Monyet pada 2014", Senin (21/01/2013). pihaknya sudah menampung 10 ekor monyet jenis ekor panjang dari seluruh wilayah.
Rincinya, sebanyak tiga ekor dari wilayah Jakarta Timur, satu ekor dari wilayah Jakarta Barat, dua ekor dari wilayah Selatan, dan empat ekor dari wilayah Jakarta Utara.
Keseluruhan monyet itu, berusia sekitar delapan bulan sampai empat tahun. Setelah diambil dari pawang, mereka didata dan diperiksa klinis serta laboratoris. Pemeriksaan klinis, yakni berupa pemeriksaan fisik secara langsung yang meliputi pemeriksaan temperatur, lidah, telinga, mata, gigi, berat, dan panjang.
Sedangkan pemeriksaan laboratoris, berupa pemeriksaan darah, air liur, dan kotoran. "Tadi sudah ada pemeriksaan kesehatan, belum kelihatan sakitnya. Baru diambil darah dan baru kita pasang chip di bagian bawah kulit leher bagian belakang. Selain itu, kita kasih juga obat cacing dan tes TBC, mungkin hasilnya baru keluar seminggu ke depan," jelasnya.
Walau begitu, tambahnya, berdasarkan pemeriksaan fisik ditemukan beberapa perlukaan luar maupun bekas luka, yakni pada bagian leher, pergelangan tangan dan bagian ekor.
Selain itu, pada enam ekor monyet dewasa, keseluruhannya diketahui menderita penyakit gigi dan gusi, akibat taringnya atau siungnya dicabut. Karenanya, infeksi pada area bagian mulut hingga menyebabkan gangren atau busuk.
"Perawatan fisik sekitar dua bulan, tapi buat perawatan trauma kita memang nggak ada. Setelah pemeriksaan fisik dan lab dan dinyatakan sehat mereka akan kita karantina samapi beradaptasi, baru dibawa ke ragunan," jelasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ungkapnya, ke sepuluh monyet tersebut kemudian dimasukan ke dalam kandang besi permanen berukuran sekitar 1,5x2 meter dengan tinggi sekitar 1,5 meter.