Laporan Wartawan Wartakotalive.com,Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adelynna (33) asyik membaca sebuah novel berjudul Akar didalam Bus Trans Jakarta arah Blok M, Senin (28/10/2013) sore. Diluar hujan lebat turun, tapi dia duduk senyaman di halaman depan rumahnya.

Sore itu Adelynna berada di dalam Bus Trans Jakarta Koridor 1. Dia duduk di deretan kursi dekat pintu belakang. Dia memakai jaket berwarna abu-abu miliknya. Tasnya ia pangku, novelnya diletakkan diatas tas. Sementara beberapa lelaki berdiri persis di depannya.

Novel yang dibaca adalah karya Dewi Lestari. Adelynna baru meminjam dari rekan kerjanya beberapa hari lalu. Sampai kemarin, dia belum membaca sampai setengah buku.

"Saya kalau baca novel ini cuma didalam bus saja. Lumayan daripada bengong. Makanya jadi lama bacanya," kata Adelynna.

Perempuan berkulit putih dengan rambut panjang ini bekerja di sebuah toko sepatu di Grand Indonesia. Sudah hampir tiga tahun dia bekerja disana.

Berada di Bus Trans Jakarta Koridor I memang nyaman. Di sore hari, ketika cahaya mulai redup, lampu didalam bus berwarna putih menyala terang. Tak ada satupun pojok yang gelap. Air conditionernya (AC) dingin. Tak ada bunyi berarti ketika bus menabrak lubang.

Semua peralatan keamanan di bus ini pun lengkap. Alat pemecah kaca masih ada. Alat pemadam kebakaran pun masih tertempel. Kursi-kursi merekat dengan sempurna, begitu juga pegangan tangan penumpang berdiri. Satu per satu berjejer di jarak yang semestinya.

Adelynna tak pernah peduli halte mana saja yang sudah terlewati. Alat pemberitahu lokasi bus akan tiba di halte mana di Bus Koridor I ini begitu jelas. Mesin pemberitahu akan berteriak kencang beberapa saat sebelum bus berhenti di halte.

Belum lagi ada sebuah papan elektronik di dua sudut. Papan itu berfungsi memberitahukan bus selanjutnya akan tiba di halte mana. Makanya sepanjang jalan Adelynna hanya perlu mendengar sekilas, lalu kembali asyik dengan bukunya. Bus Trans Jakarta di koridor I benar-benar cantik dan menawan.