Briptu W Kerap Datang ke TKP Minta 'Jatah' Buat Mabuk
Briptu W sudah dikenal para satpam di kompleks ruko tersebut. Pelaku sering datang ke sana dan meminta jatah uang ataupun miras
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Warta Kota Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu W, oknum Brimob Polri yang menembak seorang anggota satpam di Kompleks Seribu Ruko, Blok L Galaxy, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2013) malam, disebut-sebut sering mendatangi kompleks ruko tersebut. Pelaku kerap datang dalam kondisi mabuk untuk meminta jatah.
Seorang rekan korban bernama Lorent (22) mengatakan, pelaku sudah dikenal oleh satpam-satpam lain di kompleks ruko tersebut. Menurut Lorent, pelaku sering datang ke sana dan meminta jatah uang ataupun minuman keras.
"Dia sudah sering kemari. Biasanya minta jatah untuk mabuk. Padahal, dia ke sini ya sudah dalam keadaan mabuk," kata Lorent di lokasi kejadian, Selasa malam.
Pelaku juga dikenal menguasai kawasan itu. Ia meminta satpam di kompleks ruko tersebut untuk patuh kepadanya. "Sudah lama dia merasa jagoan di sini. Security harus hormat saat dia lewat. Kalau tidak, dia pasti akan marah," kata Lorent.
Sebelum menembak Bachrudin (30), pelaku menegur korban karena tidak memberi hormat kepadanya. Pelaku kemudian menyuruh korban yang baru tiga bulan bekerja di sana untuk melakukan push up sebagai hukuman. Korban merasa tidak bersalah dan menolak perintah pelaku.
Melihat hal itu, pelaku marah dan menembak korban dari jarak sekitar setengah meter. Korban langsung terjatuh dan tewas di tempat. "Kami amankan sebuah proyektil yang menembus dada kiri hingga belakang," kata Kepala Polsek Metro Cengkareng Komisaris Muhammad Iqbal.
Korban ditembak di depan ruko kantor Panin Bank berjarak sekitar 100 meter dari Pintu III Seribu Ruko. Darah segar masih tercecer di lokasi. Pada pukul 21.30 WIB, korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi.