Briptu Wawan Cuma Mau Menakuti Bachrudin
Briptu Wawan menjadi pembina satpam setempat sejak 2009, dengan bayaran Rp 300 ribu per bulan.
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu Wawan, oknum anggota Brimob Kelapa Dua penembak Bachrudin, satpam Kompleks Seribu Ruko, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2013) malam, mengaku awalnya hanya ingin menakuti-nakuti dengan senjata api.
Namun nahas, senjata api jenis revolver yang diacungkannya meletus, dan peluru menembus dada kiri Bachrudin. Bachrudin tewas seketika di lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, Briptu Wawan menjadi pembina satpam setempat sejak 2009, dengan bayaran Rp 300 ribu per bulan.
Kejadian bermula saat Wawan melintas di lokasi kejadian, namun tidak menemukan Bachrudin di tempat ia bertugas.
"Pelaku lalu mencari dan akhirnya korban datang," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/11/2013).
Setelah Bachrudin muncul, Wawan, sebagai pembina satpam, menanyakan kepada korban, ke mana saja ia dan mengapa tidak ada di tempat.
"Pelaku menegur dan memarahi korban," ucapnya.
Saat itu, kata Rikwanto, Bachrudin menjelaskan bahwa ia habis ke kamar mandi atau toilet. Wawan lalu menghukum korban dan menyuruhnya push-up. Karena merasa tidak bersalah, Bachrudin tidak mau melaksanakan perintah Wawan.
"Karenanya, pelaku mencabut senjata apinya dan mengacungkan ke arah sang satpam untuk menakuti korban. Namun, dalam prosesnya senjata api itu meletus dan peluru menembus dada kiri korban," ungkap Rikwanto.
Menurut Rikwanto, karena awalnya hanya ingin menakut-nakuti korban, pelaku tidak sengaja menembak korban.
Rikwanto menjelaskan, setelah tidak sengaja menembak korban, pelaku dengan sepeda motornya kembali ke kesatuannya, dan menceritakan apa yang dialaminya.
"Pelaku menyerahkan diri ke kesatuannya dan kini sudah diserahkan ke penyidik Polres Jakarta Barat," beber Rikwanto. (*)