TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menembak satpam Bachrudin hingga tewas di Cengkareng, Jakarta Barat, Briptu Wawan langsung pergi ke Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok.

Kepada atasannya Briptu Wawan mengaku bahwa kejadian tersebut tidak dikehendakinya.

"Dia tidak menghendaki kejadian itu. Kemudian setelah kejadian itu terjadi ia menghadap korps brimob untuk menyerahkan diri," ungkap Kepala Korps Brimob Polri Irjen Pol M Rum Murkal saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013).

Ia pun bercerita meskipun kejadian penembakan tersebut tidak diinginkannya, tetapi ia tidak memiliki pembelaan apa-apa lagi karena sudah terjadi. "Tapi itu sudah terjadi komandan," kata M Rum menirukan kata-kata Briptu Wawan.

Setelah itu, Briptu Wawan pun mengucapkan permohonan maaf kepada semua pihak atasa kejadian tersebut.

"Untuk itu saya mohon maaf kepada keluarga, kepada organisasi Brimob, mohon maaf kepada Kepolisian Negara ini untuk itu saya bertanggungjawab, menyerahkan diri untuk ditindak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ungkap M Rum kembali menirukan kata-kata anak buahnya.

M Rum selaku pimpinan Brimob menyerahkan sepenuhnya kejadian tersebut kepada penyidik Polres Metro Jakarta Barat. "Malam tadi juga sendiri atas permintaan anggota kita serahkan kepada Polres Jakarta Barat," katanya.

Sebelumnya penembakan terjadi Selasa (5/11/2013) sore di Seribu Ruko Blok L Galaxy Cengkareg, Jakarta Barat. Penembakan dilakukan anggota Brimob Kepala Dua berpangkat Briptu dengan inisial W.

Sementara korbannya merupakan seorang security. Korban diketahui bernama Bachrudin warga Ciledug Tangerang.

Kejadian berawal saat pelaku diduga tengah mabuk dan marah. Saat itu, korban diperintah push up oleh pelaku, namun korban tidak mau. Akhirnya pelaku menembak dada korban. Usai menembak, pelaku panik lalu melarikan diri dengan kendaraan roda dua kemudian menyerahkan diri ke kesatuannya.