Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekan Bachrudin: Pistol di Kepala Jika Lupa Hormat ke Briptu W

Pistol menjadi senjata andalan bagi Briptu W untuk membuat para security Kompleks Seribu Ruko takut kepada dirinya.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Rekan Bachrudin: Pistol di Kepala Jika Lupa Hormat ke Briptu W
Warta Kota/Feryanto Hadi
DIDOR DARI JARAK DEKAT - Tim identifikasi Polres Cengkareng tengah mengolah tempat kejadian perkara penembakan TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu W, oknum Brimob pelaku penembakan Bachrudin (30), seorang petugas keamanan di Ruko Seribu, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2013). Korban diketahui ditembak dari jarak dekat oleh oknum Brimob Polri, Briptu W lantaran dianggap tak menghormati pelaku. 

Laporan Wartawan Warta Kota, Feryanto Hadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu W, oknum Brimob pelaku penembakan Bachrudin (30), seorang petugas keamanan di Ruko Seribu, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah dikenal oleh satpam-satpam lain di kompleks ruko tersebut.

Seorang rekan korban, Lorent, menyebut Briptu W sering datang ke komplek tersebut untuk meminta jatah berupa uang maupun minuman keras. Saat datang, W diketahui juga sering dalam keadaan mabuk.

"Dia sudah sering ke mari. Biasanya minta jatah untuk mabuk. Padahal dia ke sini ya sudah dalam keadaan mabuk. Kalau korban, dia belum lama kerja di sini, baru sekitar tiga bulan," terangnya.

Pelaku, disebutkan, selama ini merasa dialah yang memegang kuasa di kawasan itu dan meminta kepada semua satpam patuh kepadanya. Adapun korban adalah anggota satpam baru di kompleks tersebut.

"Sudah lama dia merasa jagoan di sini. Security harus hormat saat dia lewat. Kalau tidak, dia pasti akan marah," jelasnya.

Pistol menjadi senjata andalan bagi W untuk membuat para security Kompleks Seribu Ruko takut kepada dirinya. Lorent mengaku pernah sekali lupa memberi hormat kepada pelaku. Akibatnya, ia dipanggil kemudian ditodong sebuah pistol sambil dibentak-bentak.

Berita Rekomendasi

"Saya waktu itu lupa tidak hormat. Langsung dia mendekat sambil memanggil saya. Dia segera mengeluarkan pistol dan menodongkan ke kepala saya. Dia bilang, kalau lain kali saya tidak hormat, dia tidak segan-segan akan menembak," ujar Lorent berkisah.

Polisi saat ini masih memburu korban yang identitasnya sudah diketahui. Terkait dugaan bahwa pelaku seorang anggota Brimob aktif, Muhammad Iqbal berjanji akan mendalaminya.

"Kami akan dalami dulu kasus ini. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," katanya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas