TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Bank UOB Indonesia hari ini mengumumkan bahwa seniman asal Yogyakarta, Suroso Isur sebagai pemenang utama UOB Indonesia Painting of the Year 2013 (UOBI POY 2013), dengan judul karya “Indonesian Artist’s Studio”.

Lukisan Suroso menggambarkan pergulatan antara sebuah idealisme seorang pelukis yang ingin mengekspresikan ide orisinilnya dengan isu plagiarisme yang dihadapinya yaitu saat ia harus memilih ingin mengikuti keinginan pasar dan menghasilkan keuntungan atau memenuhi hasrat kebebasan berekspresinya sebagai pelukis dengan ide-ide besarnya.

Lukisan berjudul “Indonesian Artist’s Studio” ini mendeskripsikan si pelukis yang dikelilingi oleh berbagai karya besar dari para pelukis legendaris Indonesia dan keindahan yang diwakili oleh dua wanita dalam studio yang merepresentasikan perwujudan obsesi para pelukis. Dalam hal ini nampak gambaran paradoks, dimana pelukis mengunci dirinya dengan beristirahat dan menutup wajahnya dengan kain.

Sebagai pemenang UOBI POY 2013, Isur membawa pulang hadiah utama sebesar Rp 250 juta. Isur menjadi satu dari delapan pemenang UOB Painting of the Year 2013 yang dibagi atas empat pemenang untuk kategori Pelukis Profesional dan empat pemenang untuk kategori Pendatang Baru. Selain Suroso Isur, nama-nama lain yang diputuskan menjadi pemenang, antara lain ;

Untuk kategori Profesional :
-       Gold Award - Agung “Tato” Suryanto, dengan judul karya “Levitasi II”, 2013. Karyanya mengisahkan tentang cengkeraman kota yang serba konstruktif dan teknologis, keras dengan besi-besinya.

-       Silver Award - Vani Hidayatur Rahman  dengan judul karya “Unity #5”, 2013. Lukisannya bercerita tentang semangat kebersamaan manusia dalam melawan mesin ciptaannya sendiri.

-       Bronze Award - Cucu Ruchyat, dengan judul karya “Revenge of Nature”, 2013. Tema lukisan ini mengangkat cerita bagaimana perlakuan manusia yang semena-mena terhadap alam, yang pada akhirnya mendatangkan penderitaan untuk mereka di kemudian hari.

Untuk kategori Pendatang Baru :
-       Most Promising Artist of the Year dimenangkan oleh Achmad Toriq dengan judul karya “Balada Lutung Kasarung”, 2013. Sebuah ilustrasi cerita rakyat Sunda Lama mengenai pertemuan Lutung Kasarung dan Purbasari dengan sentuhan modern.

-       Gold Award - Camelia Mitasari Hasibuan dengan judul karya “Sisa-sisa Mereka”, 2013. Kisah pertarungan perahu nelayan melawan kapal-kapal penangkap ikan.

-       Silver Award - Merry Afganial S, dengan judul karya “Quibble”, 2013. Karya yang terinspirasi dari realitas manusia yang mulai hilang kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

-       Bronze Award - Fikri Effendi, dengan judul karya “Kesendirian yang Indah”, 2013. Kisah tentang wanita yang sangat memperhatikan estetika busananya hingga terangkat tinggi oleh keindahan.

Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia, Armand B. Arief, mengatakan selama tiga tahun, UOB Indonesia telah menyelenggarakan UOB Painting of the Year 2013 dan menuai respon yang positif dari para pelukis nasional.

“Kami berharap melalui ajang ini, para seniman Indonesia bisa mendapat kesempatan menunjukkan bakat dan prestasi mereka, tidak hanya di tingkat nasional melainkan hingga ke tingkat international nantinya bersama dengan seniman-seniman hebat lainnya di luar negeri,” terangnya.

Kompetisi seni lukis ini dibuka secara serentak mulai tanggal 18 September 2013 di Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia dan berhasil menarik minat para seniman nasional. Terbukti dari total lukisan yang ikut kompetisi tahun ini mencapai 1,624 karya, yang terdiri dari 862 karya pelukis profesional dan 762 karya pendatang baru. Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.