Awas! Para Ibu Muda, Modus Baru Polisi Gadungan Hipnotis Lewat Telepon
Penipuan dengan modus baru menyasar kaum ibu muda dan ibu rumah tangga
Laporan Wartawan Wartakotalive.com,Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penipuan dengan modus baru menyasar kaum ibu muda dan ibu rumah tangga. Pelakunya mengaku seorang polisi muda yang ganteng dan sedang mencari pendamping hidup seorang perempuan dewasa yang bisa mengayominya.
Dengan kata-kata yang mengandung hipnoterapi, pelaku akan merayu para ibu rumah tangga melalui sambungan telepon untuk meninggalkan suami mereka.
Pelaku berjanji akan menikahi korbannya. Sebelumnya pelaku akan mengirim SMS dengan dalih salah kirim. Setelah berkenalan, pelaku akan mengirim pulsa senilai Rp 500 ribu, ke para ibu rumah tangga ini untuk meyakinkan mereka.
Setelah itu dengan kekuatan hipnotisnya pelaku akan meminta uang dari setiap ibu hingga puluhan juta rupiah. Jumlah korban polisi gadungan ahli hipnotis ini diketahui baru 4 orang ibu asal Jakarta. Mereka adalah AA, BB, YY dan LM.
Bahkan, para ibu yang sudah menjadi korban penipuan hipnotis melalui sambungan teleponnya, juga diperalat menjadi kaki tangan pelaku untuk memuluskan aksi penipuan berikutnya terhadap ibu rumah tangga korban lainnya.
Dari keterangan korban, polisi gadungan ini mengaku bernama Andi. Polda Metro Jaya yang mendalami kasus ini dan menyelidiki nomor handphone pelaku, menduga kuat pelaku adalah seorang narapidana yang ditahan di salah satu LP di Jawa Barat.
Saat polisi berupaya memastikan dan membekuk pelaku di dalam LP tersebut dengan pelacakan nomor HP-nya, polisi mendapat kesulitan, karena pihak LP sudah merazia dan menghancurkan semua handphone milik narapidana di dalam LP tersebut.
Karenanya jejak pelaku tak dapat diketahui. Siapa identitas narapidana pelaku penipuan dengan hipnotis melalui telepon ini masih menjadi misteri dan sangat mungkin akan melakukan aksi berikutnya ke para ibu rumah tangga.
Karenanya polisi mengimbau para ibu untuk waspada, terutama bila menerima SMS salah sambung atau ada orang tak dikenal yang menelepon dan mencoba menjalin hubungan asmara.
Terungkapnya aksi pelaku dengan modus baru ini setelah Subdit Reserse Mobile Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya menerima laporan adanya penculikan terhadap seorang ibu LM dan anak perempuannya bernama IGA, warga Jalan Warakas IV, Gang 4, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (12/11/2013).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (22/11/2013) menuturkan, awalnya suami LM, atas nama Indra Gunawan (45) dalam laporannya menyebutkan bahwa ia menerima pesan singkat atau SMS ancaman ke handphonenya pada Selasa (12/11/2013) siang.
Isi SMS itu menyatakan bahwa pelaku menculik istri dan anaknya dan meminta uang tebusan Rp 500 Juta. Isi SMS ancaman yang diterima korban adalah 'Saya minta kerjasama anda, uang tidak ada apa-apanya dibandingkan Linda dan Ghea bagaimana? Atau saya ledakkan Linda dan Ghea?.
Sebelumnya Senin (11/11/2013) pagi, kata Rikwanto, LM pamit pada suaminya Indra untuk menjemput anaknya di Puri Bintara Regency, Blok D, Nomor 2 Bekasi Barat.
Namun LM dan anaknya tak kunjung pulang hingga keesokan harinya. Bahkan esok harinya itu, Indra menerima SMS ancaman yang menyebutkan istri dan anaknya akan diledakkan.
Pengusaha properti itu lalu melaporkan dugaan penculikan terhadap istri dan anaknya ke Mapolda Metro Jaya, Selasa (12/11/2013), dengan laporan resmi bernomor LP/3987/XI/2013/PMJ/Ditreskrimum.
Saat itu juga kata Rikwanto, polisi melakukan pelacakan dengan memancing pelaku untuk memberikan uang tebusan.
Menurut Rikwanto, dari sini polisi menangkap 3 ibu muda lainnya yang juga ternyata merupakan korban dari pelaku.
Sementara LM dan anaknya ditemukan berada di salah satu hotel di Bogor dalam kondisi baik-baik saja, Rabu (13/11/2013). Bahkan LM kaget dan terkejut saat diberi tahu bahwa dirinya diinformasikan diculik.
Untuk tiga ibu muda lainnya diperalat pelaku untuk mengirim SMS ke suami LM dan mengambil uang tebusan. Mereka adalah AA, BB dan YY, warga Jakarta. Setelah diperiksa ketiga ibu muda ini dilepaskan.
"Karena mereka korban juga dan tak tahu adanya penculikan pada korban berikutnya," kata Rikwanto.
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya,AKBP Adex Yudiswan menuturkan awalnya pihaknya mengira ini adalah kasus penculikan murni.
Namun setelah mengungkapnya kasus ini ternyata penipuan berkedok penculikan. Adex menuturkan, sebelum memperdayai LM, pelaku juga sukses menipu tiga ibu muda lainnya yakni AA, BB dan YY.
Bahkan dengan kemampuan hipnotisnya pelaku memperalat AA, BB dan YY untuk memuluskan aksi penipuan terhadap LM.
"Dari ketiga wanita juga pelaku memanfaatkannya untuk melancarkan aksi jahatnya ke korban baru. Tiga ibu muda itu, diperintahkan berbagai peran melalui telepon oleh pelaku. Ada yang disuruh SMS atau melakukan pengancaman, mengambil uang tebusan, mentransfer uang hasil kejahatan ke rekening pelaku yang dibuat menggunakan data palsu," kata Adex.
Adex menjelaskan setelah menerima laporan Indra, pihaknya mencoba memancing pelaku yang meminta tebusan uang Rp 500 Juta sesuai SMS.
"Kami pancing dengan menjanjikan akan memenuhi Rp 500 Juta secara bertahap. Awalnya kami siapkan Rp 11 Juta," kata Adex.
Dari pancingan ini, kata Adex, pihaknya menangkap dua orang ibu rumah tangga muda, yakni YY dan AA di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
"Kedua ibu ini hendak mengambil uang tebusan kami, disuruh oleh pelaku" kata Adex.
Setelah menangkap YY dan AA, kata Adex, pihaknya juga menangkap BB di lokasi lain di Bekasi. BB disuruh pelaku menanyakan apakah uang tebusan sudah berhasil didapatkan oleh YY dan AA.
Menurut Adex, setelah menangkap ketiga ibu muda yang tahu apa-apa karena hanya disuruh oleh pelaku yang mengaku bernama Andi, pelaku sempat menelepon YY.
"YY sempat berkomunikasi dengan pelaku dan pelaku mendengar YY kami tangkap dan teleponnya langsung ditutup," ujar Adex.
Dari pelacakan sinyal dan nomor handphone pelaku diketahui pelaku berada di salah satu Lapas di Jawa Barat.
Setelah itu, kata Adex, pihaknya berhasil menemukan LM dan putrinya di salah satu hotel di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Saat ditemukan, kata Adex, LM kaget kalau ia dikatakan diculik. LM mengaku disuruh oleh Andi untuk berdiam di hotel itu dan menunggu Andi menjemput dan menikahinya.
"Dia memang ke situ atas perintah pelaku yang mengaku bernama Andi," ujar Adex.
Menurut Adex dari pemeriksaan YY, AA dan BB, mereka ternyata korban pelaku juga. Mereka hanya disuruh pelaku mengambil uang tebusan yang dijanjikan.
"Mereka hanya diperalat pelaku melalui hipnotisnya. Mereka tak tahu apa-apa, dan tak pernah bertemu korban baru yakni LM dan putrinya" kata Adex.
Bahkan YY, AA dan BB mengaku sudah pernah mengirim uang masing-masing sekitar Rp 30 Juta ke Andi. Dan selama ini pula, mereka belum pernah bertemu dengan pelaku yang mengaku bernama Andi dan masih berharap Andi mengawini mereka.
Karenanya kata Adex setelah diperika YY, AA dan BB dilepaskan kembali.