Tak Bayar Tebusan Rp 500 Juta, Ibu dan Anak Diancam Diledakkan
Pelaku penculikan terhadap seorang ibu, LM dan putrinya IGA, juga mengancam akan meledakkan ibu dan anak tersebut.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penculikan terhadap seorang ibu, LM dan putrinya IGA, 11 November 2013 lalu pukul 11.00 WIB ternyata sang pelaku penculikan juga mengancam akan meledakkan ibu dan anak tersebut.
Dalam laporan suami korban, pada 12 November 2013 lalu bernomor LP/3987/XI/2013/PMJ/Ditreskrimum, Indra suami korban mengatakan sang pelaku sempat mengancam korban akan diledakkan.
Dalam SMS yang diterima Indra, pelaku mengirimkan pesan : Saya minta kerjasama anda, uang tidak ada apa-apanya dibandingkan Linda dan Ghea bagaimana? Atau saya ledakan Linda dan Ghea?," tulis pelaku dalam SMS tersebut.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, penculikan terjadi pada seorang ibu dan putrinya pada 11 November 2013 lalu pukul 11.00 WIB. Saat diculik, sang pelaku meminta tabusan Rp 500 juta.
Kejadian berawal saat sang ibu, LM dan putrinya IGA diduga diculik saat sang ibu menjemput putrinya di Puri Bintara Regency, Blok D No 2 Bekasi Barat.
Usai menjemput sang putri, keduanya tak kunjung kembali ke kediaman mereka di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sampai pada pukul 12.00 WIB, Indra, suami korban menerima SMS dan telepon dari seseorang yang tidak dikenal dan meminta sejumlah uang tebusan.
"Pelaku penculikan minta tebusan kepada suami dan juga ayah korban sebesar Rp 500 juta. Suami korban lalu melaporkan ke Polda Metro," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Jumat (22/11/2013).
Atas dugaan penculikan itu, suami korban melaporkan ke Polda Metro Jaya tanggal 12 November 2013, dengan nomor laporan LP/3987/XI/2013/PMJ/Ditreskrimum.
"Kasus sudah ditangani dan dalam penyidikan. Mudah-mudahan segera terungkap," kata Rikwanto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.