Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pamuji Terus Berdiri di Depan Truk Hingga Kereta Menabrak

Pamuji (48), petugas penjaga perlintasan sebidang di Pondok Betung, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier Bintaro

Editor: Sanusi
zoom-in Pamuji Terus Berdiri di Depan Truk Hingga Kereta Menabrak
Tribunnews.com/Nurmulia Reksopurnomo
Pamuji, Petugas Penjaga Perlintasan Pondok Betung, bersama istrinya. 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Pamuji (48), petugas penjaga perlintasan sebidang di Pondok Betung, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.

Akibat tragedi KRL dan truk tangki, Pamuji mengalami luka bakar di pipi sebelah kiri. Kulit pipinya itu mengelupas dan mengeluarkan air. Selain di pipi ia juga mengalami luka bakar di lengan kiri bagian atas, yang menghitam dan masih menampung air. Bagian belakang telinga kanannya juga bernasib sama.

Ditemui TRIBUNnews.com di rumah sakit, petugas penjaga palang pintu itu mengaku luka-luka tersebut cukup membuatnya kesakitan, terutama luka di pipi yang terus mengeluarkan air. Kata dia kulit pipinya itu baru mengelupas pada Senin malam (09/12), dan rasa perih pun bertambah.

"Ini luka karena hawa panas waktu truk Pertamina meledak. Rasanya perih," kata dia.

Pamuji mengaku masih ingat betul tragedi berdarah itu. Saat truk tangki milik Pertamina terjebak di tengah jalur kereta, kemudian di hajar KRL jurusan Serpong-Tanah Abang bernomor 1131 di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin siang (19/12). Akibat tragedi itu sejumlah orang meninggal, dan sekitar 60 orang luka-luka, termasuk dirinya.

Tragedi itu berawal dari informasi yang sampai ke pos penjagaannya, bahwa KRL 1131 dari Stasiun Pondok Ranji menuju Stasiun Kebayoran Lama akan segera melintas di pintu perlintasan yang ia jaga. Atas informasi itu Pamuji kemudian mengaktifkan sirine penanda kereta akan lewat, dan menekan tombol untuk menurunkan palang pintu agar jalur tersebut steril.

Siang itu, kata dia, lalu lintas memang cukup padat, sama seperti siang-siang sebelumnya. Banyaknya jumlah mobil dan sepedamotor yang melintas membuat tak satu pun kendaraan bisa melintas dengan lancar. Saat palang sirine telah diaktifkan dan palang pintu perlahan mulai turun, kata dia masih banyak kendaraan yang berusaha untuk tetap melintas.

Berita Rekomendasi

"Waktu (palang) pintu sudah menutup, saya lihat masih ada truk di dalam (perlintasan)," kata dia.

Truk yang ia maksud adalah truk tangki pengangkut puluhan ribu liter BBM yang dikemudikan Chosimin (44) dan kernet Mudjiono (44). Truk tersebut melintas dari arah Jalan Veteran menuju Jalan Bintaro Utara. Pamuji yang pos penjagaannya di jalan Bintaro Utara itu langsung panik karena di seberang rel ada kendaraan besar yang lolos dari palang pintu.

"Saya lihat itu truk nyelonong masuk. Saya langsung lari keluar," tuturnya.

Pamuji keluar dari pos penjagaannya, dan segera melambai-lambaikan bendera merah ke arah sopir. Ia berharap truk tangki itu tidak melanjutkan lajunya, karena KRL akan segera melintas. Namun truk itu sudah masuk terlalu jauh, dan tidak mungkin terhindar dari tabrakan jika tidak melanjutkan lajunya. Pamuji kemudian berlari mendekati sang sopir dan meminta agar truk itu terus melaju.

"Saya suruh maju tapi truk itu diam saja, saya tidak tahu kenapa itu. Terus kereta datang menabrak truk tangki itu," ujarnya.

Pamuji masih berdiri di depan truk saat KRL dengan kecepatan sekitar 70 kilometer perjam itu datang menghajar dan menyeret truk itub sejauh sekitar 10 meter. Truk milik pertamina itu lalu terbakar hebat, dan meledak. Jarak Pamuji dengan truk saat kereta itu datang hanya sekitar satu meter.

Saat ditanya mengapa ia tidak melarikan diri saat kereta datang dari arah stasiun Pondok Ranji, Pamuji mengaku ia masih memikirkan tanggungjawabnya terhadap pintu perlintasan itu. Hingga saat-saat terakhir sebelum tabrakan, ia masih berusaha mengingatkan sang sopir.

"Tanggung jawab saya itu membuat perjalanan kereta aman, termasuk steril jalur," katanya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas