RSPP: Sopir Truk Tangki Bisa Pulih dalam Dua Sampai Tiga Minggu
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengungkapkan bahwa kondisi sopir tangki Chosimin yang mengalami luka bakar
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengungkapkan bahwa kondisi sopir tangki Chosimin yang mengalami luka bakar 10 persen di bagian wajah, bisa pulih dalam waktu dua sampai tiga minggu.
"Mengenai sopir, insyallah dalam dua sampai tiga minggu lagi dapat pulih kembali. Sopir saat ini kondisi luka bakar grade 10 persen. Kemungkinan pulihnya dua sampai tiga minggu," ungkap Kepala Manajemen Bisnis RSPP, Indra Maulana di RSPP, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2013).
Pihak rumah sakit mengungkapkan bahwa proses pengambilan keterangan terhadap sopir truk belum bisa dilakukan saat ini, menunggu keadaan Chosimin pulih.
"Untuk keperluan penyidikan tergantung kondisi psikis dan tidak tergantung fisik. Kita akan lihat lagi dan kita koordinasi dengan dokter, psikatri, pasien, kalau memang sudah memungkinkan dari dokternya kita perbolehkan," ungkapnya.
Sementara untuk sang kernet tangki, Mudjiono yang mengalami luka bakar 25 persen dikatakan Idra kondisinya mulai membaik.
"Mudjiono luka bakarnya ada 25 persen. Tapi saat ini kondisi sudah membaik sama dengan sopirnya," katanya.
Kepolisian sebelumnya sempat datang ke RSPP dan berbicara dengan Chosimin meskipun melalui sambungan telepon karena Chosimin masih berada diruang burn unit. Menyikapi hal tersebut RSPP membenarkan dan hanya sebagai pemeriksaan awal, belum terhadap subtasi keterangan terkait kecelakaan maut.
"Mungkin pemeriksaan awal saja. Pemeriksaan identifikasi berupa identitas supir dan kernek," ujarnya
Kecelakaan maut terjadi antara Kereta Rangkaian Listrik (KRL) Comuter Line tujuan Tanah Abang dengan truk tangki yang mengangkut 24 ribu liter solar molik pertamina di pintu perlintasan kereta api Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) sekitar pukul 11.15 WIB.
Truk tangki yang dikendarai Chosimin terlambat melintasi rel kereta api, sampai akhirnya KRL menabrak bagian belakang tangki yang masih berada di rel kereta. Akibat tabrakan tersebut terjadi ledakan yang mengakibat korban jiwa dan luka. Saat ini sejumlah korban yang mengalami luka berat.