Ahok: Tak ada Sandiwara di Waduk Pluit
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai aksi sejumlah warga Taman Burung
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai aksi sejumlah warga Taman Burung, waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Putara, yang menginap di kantor kecamatan hanyalah bagian dari sandiwara politik.
“Biarin saja mau menginap kek, itu permainan politik, kita sudah minta mereka pindah sejak setahun lalu, dapat rusun, malah mereka nggak mau,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/12/2013).
Ahok menegaskan tidak akan toleransi terhadap warga yang ditunggangi oknum-oknum tertentu yang mencari keuntungan.
Ahok menambahkan warga malah meminta uang hingga Rp 1 miliar, “Kita sudah tahu orangnya kok, Polisi sudah dapat data siapa saja di belakang situ. Pokoknya waduk sisi barat sampai selatan, tidak ada toleransi. Kalau ada toleransi, nanti mereka bangun lagi, coba kalau rumah kamu dibongkar, tetangga tidak dibongkar, kamu marah nggak? Pasti kesal,” kata dia.
Ia juga menyesalkan tayangan di televisi yang mengambil gambar ibu-ibu dan anak kecil, “Seperti itu jangan disorot, kenapa mereka memanfaatkan ibu-ibu dan anak, ini sama saja seperti perang Iran dan Irak jaman dulu. Manusia dijadikan tameng, Komnas HAM harusnya tangkapi itu, mereka yang tidak manusiawi,” ujarnya.
Menurut Ahok, langkah Pemprov DKI justru lebih manusiawi dengan menormalisasi waduk sehingga banyak warga tidak lagi kebanjiran. Sementara oknum yang memiliki kepentingan terselubung di tanah negara itu terus menuding Pemprov DKI tidak manusiawi.
Basuki menegaskan Pemprov DKI tidak asal membongkar karena Pemprov DKI juga memberikan tempat relokasi, yaitu rumah susun.
Ahok menyontohkan, ia bisa saja merampok sebuah bank dan membawa ibu dan anak-anak agar ia tidak ditangkap polisi. Dengan demikian, saat ditangkap polisi, masyarakat akan merasa iba. ”Sekarang kita sedang bangun rusun yang baru di Muara Baru. Kalau rusun itu sudah jadi, bangunan liar yang di rumah pompa juga akan kami bongkar kok, semua bersih dari pemukiman," katanya. (Ahmad Sabran)