TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang akhir tahun 2013, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu. Jalanan sepanjang 3,2 km itu cukup membantu mengurai kemacetan.

Tribunnews.com pada Senin (30/12/2013) sore sekitar pukul 17.00 WIB menjajal jalan yang diresmikan Jokowi pukul 14.30 WIB atau 2,5 jam sebelumnya.

Mengawali dari Jl Rasuna Said, Tribunnews masuk ke Jl Dr Satrio atau tepatnya dekat TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Kemacetan sudah mengular dari ujung Jl Rasuna Said. Apalagi, exit JLNT dari Tanah Abang-Kampung Melayu masih di sekitar TPU Karet, tepatnya di depan Park Lane Hotel.

Pertemuan Jl Raya Satrio dan JLNT dari arah Tanah Abang itulah yang membuat kemacetan mengular hingga Jl Rasuna Said. Nasib serupa kemacetan juga dirasakan JLNT hingga depan Mall Ambasador. Kendaraan mengular hingga exit JLNT di depan TPU Menteng Pulo.

Tribunnews.com pun berputar dan mengambil arah menuju arah Tanah Abang. JLNT dari Casablanca-Tanah Abang, ujungnya masih berada di seberang Mall Kota Casablanca.

Masuk JLNT dari Casablanca itu ibarat masuk Jl Tol. Karena masih baru. jalanan terlihat sepi. Dari Casablanca, kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan 70-80 km/jam. Ini terjadi lantaran hari Senin ini masih long holiday Natal-Tahun Baru. Jakarta yang biasanya macet parah, Senin sore ini tergolong lancar.

Begitu exit JLNT di depan Mall Citywalk yang tak jauh dari TPU Karet Bivak, tak terlihat kemacetan. Kendaraan yang mengarah Tanah Abang atau Pejompongan bisa melintas dengan lancar.

Sayangnya, sepanjang JLNT yang baru diresmikan itu turut dilintasi sepeda motor. Padahal, Dinas Perhubungan DKI melarang sepeda motor atau kendaraan roda dua dan roda tiga melintas di JLNT tersebut.