Nyawa Briptu Deni Tak Tertolong Setelah Pisau Hantam Pundak Kanan
Nyawa Briptu Deni Aldian Hardi (23) Kesatuan Pol Air, Polsek Kronjo, Kabupaten Tigaraksa, Tangerang
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Nyawa Briptu Deni Aldian Hardi (23) Kesatuan Pol Air, Polsek Kronjo, Kabupaten Tigaraksa, Tangerang, tak dapat diselamatkan setelah pundak kanannya ditikam dengan pisau.
Luka itu didapatnya usai melerai kericuhan di depan Musala Al Muttakin Jl Kepanduan 2 RW 05 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/1/2014) dinihari.
"Aneh kalau cuma ditusuk terus meninggal. Pisaunya bukan pisau sembarangan pasti, saya rasa pisaunya itu diberikan racun," kata ayah korban, Hadi kepada wartawan di Ruang Transit Jenazah, rumah sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2014).
Berdasarkan informasi yang didapatnya, Deni tewas usai mendendangkan satu buah lagu di sana.
"Anak saya lagi karaokean di sana, setelah turun, anak saya (Deni) ditusuk di bagian dada dekat lengan sebagian kanan, teman-temannya tidak lihat, tahu-tahu sudah tergeletak," katanya.
Meskipun ikhlas, Hadi berharap pihak kepolisian dapat menangkap pelaku dan memberikan sanksi tegas kepada para tersangka.
"Hukum tetap dijalankan, saya ikhlas nasib anak begitu, anak saya tidak balik lagi, saya berharap jika pelaku tertangkap jalankan proses hukum sesuai yang berlaku," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menyebutkan peristiwa tersebut berawal saat terjadi cekcok antara saksi yang bernama Saimah beserta suami dengan sejumlah laki-laki yang diduga anggota TNI AL. Selanjutnya korban yang ada di lokasi kejadian berusaha melerai keributan tersebut.
Setelah berhasil dilerai tiba-tiba korban ditusuk oleh seorang laki-laki ke arah bahu sebelah kanan.
Korban sempat dibawa ke RS Sumber Waras untuk mendapat perawatan, namun sekitar pukul 05.00 WIB yang bersangkutan tewas. Jenazah korban selanjutnya dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati.